Perubahan Iklim Picu Longsor Gletser di Swiss

Pada tanggal 28 Mei 2025, desa Blatten di Lötschental, Kanton Valais, Swiss, mengalami bencana alam besar ketika sebagian Gletser Birch runtuh, memicu longsoran es, lumpur, dan batu yang menimbun sekitar 90% wilayah desa tersebut. Meskipun sekitar 300 penduduk telah dievakuasi sebelumnya, satu pria berusia 64 tahun dilaporkan hilang dan pencarian dihentikan karena kondisi medan yang berbahaya. Longsoran ini juga memblokir Sungai Lonza, membentuk danau yang meningkatkan risiko banjir di daerah sekitarnya. REUTERS/MAXAR TECHNOLOGIES

Evakuasi penduduk dilakukan pada 19 Mei 2025 setelah geolog mengamati retakan besar dan pergerakan tanah di atas desa. Sebelumnya, pada 17 Mei, 92 orang telah dievakuasi karena aktivitas longsor kecil di lereng Kleine Nesthorn. Pergerakan tanah yang cepat, sekitar 17 meter dalam tiga hari, menunjukkan potensi bencana yang segera terjadi. Evakuasi juga mencakup hewan ternak, termasuk seekor sapi yang dievakuasi menggunakan helikopter. REUTERS/MAXAR TECHNOLOGIES

Para ahli mengaitkan bencana ini dengan perubahan iklim yang menyebabkan mencairnya permafrost, lapisan tanah beku yang menjaga stabilitas lereng gunung. Mencairnya permafrost melemahkan struktur batuan, meningkatkan risiko longsor dan runtuhnya gletser. Di Swiss, volume gletser menurun sekitar 4% pada tahun 2023, dan diperkirakan banyak gletser akan hilang sepenuhnya pada akhir abad ini. REUTERS/MAXAR TECHNOLOGIES

Kerusakan di Blatten sangat parah, dengan sebagian besar bangunan hancur dan desa Ried yang berdekatan juga tertimbun. Longsoran ini menciptakan lapisan puing sepanjang sekitar dua kilometer dan kedalaman hingga beberapa puluh meter. Sungai Lonza yang terblokir menyebabkan terbentuknya danau yang mengancam desa-desa di hulu. Pemerintah Swiss telah mengerahkan militer dan tim penyelamat untuk menangani situasi darurat ini. REUTERS/MAXAR TECHNOLOGIES

Walikota Blatten, Matthias Bellwald, menyatakan bahwa meskipun desa mereka hancur, semangat komunitas tetap kuat dan mereka bertekad untuk membangun kembali. Presiden Swiss, Karin Keller-Sutter, memotong kunjungan diplomatiknya untuk mengunjungi lokasi bencana dan menyatakan dukungan penuh pemerintah. Bencana ini menjadi peringatan akan dampak nyata perubahan iklim dan pentingnya kesiapsiagaan dalam menghadapi risiko alam di wilayah pegunungan. REUTERS/MAXAR TECHNOLOGIES