Foto Biasa Ternyata Punya Kisah Kelam hingga Menakutkan

Jejak kaki terakhir dari seorang gadis berusia 4 tahun yang tenggelam di kolam Foto: Ranker

Gambar ini diambil oleh awak kapal yang melihat gadis ini (11) mengambang di atas kendaraan hias yang hancur. Seluruh keluarganya dibunuh di atas kapal layar oleh kapten yang mereka pekerjakan. Ajaibnya dia berhasil lolos, namun gadis ini harus mengapung selama empat hari, tidak ada air, tidak ada makanan, terbakar oleh matahari. Setelah mendengar bahwa dia telah selamat, kapten bunuh diri. Foto: Ranker

Foto ini sebelum pemboman Omagh di Irlandia Utara. Hampir segera setelah foto ini diambil, sebuah bom meledak di mobil merah di samping anak laki-laki di pundak ayahnya. Ayah dan anak itu selamat secara ajaib, tetapi fotografer dan 28 orang lainnya meninggal, sementara sekitar 220 terluka. Foto: Ranker

Di latar belakang adalah Menendez bersaudara yang duduk di pinggir lapangan setelah mereka membunuh orang tua mereka. Foto: Ranker

Foto terakhir dari David A. Johnston, diambil oleh Henry Glicken saat dia meninggalkan Observatorium Coldwater II. 13 jam kemudian, Johnston terbunuh di sana di Gunung St. Erupsi Helens. Foto: Ranker

Hanya hari biasa dengan sebuah keluarga yang memanfaatkan musim bunga liar dan mendapatkan foto yang sehat. Namun tepat di bawah istri, seekor ular berbisa sedang dalam serangan tengah menuju lengan bawahnya. IIRC sang istri digigit dan selamat tetapi anjingnya tidak. Foto: Ranker

Pavel Kashin adalah seorang seniman parkour dari Rusia yang terkenal dengan aksi-aksi beraninya. Pada Juli 2013, dia mencoba melakukan backflip di tepi gedung 16 lantai di St. Petersburg. Saat melakukan aksi tersebut, Kashin kehilangan keseimbangan dan jatuh dari gedung, yang menyebabkan kematiannya.

Momen sebelum jatuhnya diabadikan dalam sebuah foto yang kemudian disebarluaskan di internet dengan harapan dapat menjadi peringatan bagi orang lain tentang bahaya aksi parkour yang ekstrem Foto: Ranker

William “Dave” Sanders adalah seorang guru dan pelatih di Sekolah Menengah Atas Columbine. Pada tanggal 20 April 1999, ketika penembakan terjadi di sekolah tersebut, Sanders segera bertindak untuk menyelamatkan para siswa. Dia berlari ke kafetaria dan memperingatkan siswa-siswa untuk segera meninggalkan tempat tersebut.

Dia juga membantu mengarahkan lebih dari 100 siswa ke tempat yang aman. Sayangnya, saat mencoba menyelamatkan lebih banyak siswa di lantai atas, Sanders ditembak oleh salah satu pelaku. Meskipun terluka parah, dia berhasil mencapai laboratorium sains di mana dia akhirnya meninggal karena kehilangan darah Foto: Ranker Foto: Ranker

Mayinga N’Seka adalah seorang perawat di Kinshasa, Zaire (sekarang Republik Demokratik Kongo), yang bekerja selama wabah Ebola pertama pada tahun 1976. Dia merawat seorang biarawati Katolik yang terinfeksi Ebola tanpa mengetahui betapa mematikannya penyakit tersebut.

Mayinga terinfeksi virus tersebut dan meninggal pada 19 Oktober 1976. Meskipun dia tidak memakai perlindungan yang memadai, dedikasinya dalam merawat pasiennya menunjukkan keberanian dan pengorbanan yang luar biasa. Virus Ebola yang menginfeksinya kemudian dinamai “varian Mayinga” sebagai penghormatan atas jasanya. Foto: Ranker

Ayrton Senna, pembalap Formula Satu legendaris dari Brasil, mengalami kecelakaan fatal pada 1 Mei 1994 selama Grand Prix San Marino di Sirkuit Imola, Italia. Pada hari itu, Senna memimpin balapan ketika mobilnya keluar dari lintasan dan menabrak dinding beton di tikungan Tamburello.

Sebelum kecelakaan, Senna sempat beristirahat dan mempersiapkan diri untuk balapan. Namun, kecelakaan tersebut terjadi di lap ketujuh, menyebabkan cedera fatal di kepala yang mengakibatkan kematiannya. Tragedi ini mengguncang dunia balap dan memicu perubahan besar dalam standar keselamatan Formula Satu. Foto: Ranker

Ali Khan Samsudin, dikenal sebagai “Raja Ular” Malaysia, adalah seorang pawang ular terkenal yang melakukan berbagai aksi berani dengan ular dan kalajengking. Pada 1 Desember 2006, saat melakukan pertunjukan di Kuala Lumpur, dia digigit oleh seekor kobra di tangan kirinya.

Meskipun gigitan ular bukan hal baru baginya, kondisi kesehatannya memburuk karena dia juga menderita diabetes2. Ali Khan meninggal tiga hari setelah gigitan tersebut. Dia dikenang atas keberaniannya dan kontribusinya dalam dunia hiburan dengan ular dan kalajengking. Foto: Ranker