10 Kematian Paling Brutal dalam Sejarah, Ada Julius Caesar

Giles Corey: Pengadilan penyihir Salem adalah noda dalam sejarah Amerika. Akhir 1600-an, ratusan orang di Massachusetts dituduh melakukan sihir dan banyak yang terbunuh. Seorang petani bernama Giles Corey dituduh melakukan sihir tetapi menolak mengajukan pembelaan. Saat ini terjadi, terdakwa akan disiksa. Corey dibaringkan di tanah dan batu-batu besar diletakkan di atasnya. Harapannya, itu menyebabkan begitu banyak rasa sakit sehingga Corey menyerah dan mengajukan pembelaan. Tapi Corey tetap diam, dan beban akumulatif perlahan tapi pasti menghancurkannya sampai mati.Foto: Blackbird

Julius Caesar: Julius Caesar adalah diktator Roma antara 49 dan 44 SM. Para senator khawatir dia jadi terlalu tiran dan tak lagi layak memimpin Romawi. Akibatnya, mereka membunuh Caesar di Kuria Pompey. Di 15 Maret 44 SM, Caesar ditikam dua puluh tiga kali. Hasil otopsi berteori dia meninggal karena kehilangan banyak darah. Meski terdapat banyak tikaman, diyakini hanya satu luka berakibat fatal. Kematian Caesar yang sangat dramatis kemudian dijadikan subjek teater dan diabadikan dalam drama Shakespeare yang terkenal. Foto: The Collector

Penyiksaan Banteng: Sejarawan modern tak yakin apa banteng tembaga sungguh ada, namun ia banyak dibahas sejarawan Yunani kuno Diodorus Siculus. Siculus menulis tentang itu dalam karya Bibliothecahistorica.Tahun 500-an SM, kota Akragas, Sisilia diperintah tiran Phalaris. Ceritanya, pria bernama Perilaus menjadikan banteng itu untuk Phalaris sebagai metode eksekusi baru. Penjahat yang dihukum dimasukkan ke lubang banteng dan api dinyalakan di bawahnya. Suhu di dalam meningkat bertahap dan penjahat di dalamnya perlahan terpanggang sampai mati. Foto: Vocal media

Santo Lawrence: Santo Lawrence adalah diaken Romawi di bawah Paus Sixtus II, bertugas antara 257 dan 258 M. Kaisar Romawi Valerian menganiaya umat Kristen dan memerintahkan eksekusi pemimpinnya. Banyak tokoh Kristen terbunuh termasuk Paus Sixtus II dan Saint Lawrence. Legenda mengatakan Lawrence ditempatkan di atas bara api dan dimasak sampai mati. Dia kini jadi santo pelindung para koki. Kisah ini dicatat penyair bernama Prudentius dan St. Ambrose dari Milan. Namun, beberapa sejarawan modern menentang cerita ini, dengan teori Lawrence dipenggal seperti Paus Sixtus II. Foto: Liturgical Arts Journal

William Wallace: Lahir 1270, William Wallace telah diabadikan dalam budaya pop berkat film Braveheart. Setelah memperjuangkan kemerdekaan Skotlandia, Wallace diangkat menjadi Penjaga Skotlandia dan akhirnya dihukum karena pengkhianatan tingkat tinggi oleh Raja Edward I dari Inggris. Wallace dijatuhi hukuman gantung, ditarik, dan dipotong-potong. Setelah eksekusi yang sangat gamblang dan menyakitkan itu, Wallace dipajang di atas Jembatan London.Foto: History Chronicle

Gyorgy Dozsa: Eropa Abad Pertengahan penuh pemberontakan dan Gyorgy Dozsa dari Transylvania memimpin salah satunya. Awal 500-an, Dozsa memimpin pemberontakan petani melawan bangsawan Kerajaan Hongaria. Dia dan prajuritnya kalah dan ditangkap. Eksekusinya mengerikan. Dia ditempatkan di atas takhta besi panas dan dipaksa memakai mahkota membara. Dia disuruh menyaksikan eksekusi saudaranya sendiri. Saat masih hidup, algojo mengeluarkan tang dari api dan menusuk kulit Dozsa. Pemberontak yang tersisa diperintahkan menelan dagingnya. Ia pun meninggal. Foto: Daily news Hungary

Hisashi Ouchi: Penyakit karena radiasi sangat menyakitkan. Salah satu kematian terburuk terkait nuklir adalah di desa Tokai, Jepang. Di 1999, teknisi Hisashi Ouchi yang bekerja di PLTN Tokaimura bertugas memurnikan uranium oksida di pabrik pengolahan bahan bakar nuklir. Dia dan rekannya tak sengaja memicu pelepasan radiasi dari reaksi berantai nuklir tak terkendali. Ouchi langsung mual dan disorientasi. Di rumah sakit, diketahui insiden itu menghancurkan sistem kekebalan tubuh. Hanya masalah waktu sebelum dia meninggal. Keluarganya bersikeras agar dokter melakukan segala cara, membiarkan Ouchi hidup berbulan-bulan. Ouchi akhirnya meninggal karena serangan jantung hebat.Foto: Komunitas Muda Nuklir Nasional

Grigori Rasputin: Pria ini memiliki reputasi sangat sulit dibunuh. Rasputin adalah penyembuh mistik di lingkaran sosial bangsawan Rusia. Cerita mengenai kematiannya memang dilebih-lebihkan, tapi dia memang mengalami kematian dan menyakitkan. Pertama, dia makan kue dan meminum wine yang telah dicampur dengan sianida. Tidak terjadi apa-apa. Dia kemudian ditembak di dada dan pingsan tapi akhirnya selamat. Butuh dua tembakan lagi termasuk di kepala untuk akhirnya membunuhnya. Jenazahnya dibuang ke sungai di Saint Petersburg.Foto: Rasputin (ki) bersama Uskup Hermogen (tengah), dan Iliodor (Wikimedia Commons)

Balthasar Gerard: Maret 1580, Raja Philip II dari Spanyol menawarkan hadiah yang cukup besar untuk kepala William of Orange, pemimpin pemberontakan Belanda melawan Spanyol. Itu dijawab seorang pria bernama Balthasar Gérard, yang membunuh William pada Juli 1584. Sebagai bahkan, Gérard disiksa dan dieksekusi. Metode penyiksaannya sangat kejam, termasuk diberi beban 136 kg, api, dan paku yang tajam. Gérard akhirnya terbebas dari penderitaannya di alun-alun pada tanggal 14 Juli, setelah menderita salah satu kematian terburuk dalam sejarah manusia.oto: Wikipedia
