Potret Fenomena Alam yang Mengagumkan Tapi Mematikan

Dirty thunderstorm adalah fenomena cuaca yang melibatkan produksi petir di dalam abu vulkanik saat terjadinya erupsi gunung berapi. (Foto: Internet)

Kawah gas Darvaza ini di Turkmenistan mendapat julukan 'Gerbang Neraka' karena memiliki api yang terus menyala sejak 1971. (Foto: Internet)

Jangan sekali-kali menyalakan api di sekitar kumpulan gelembung beku di dalam Danau Abraham, Kanada, ini, karena benda tersebut berisi gas metana yang sangat eksplosif dan mudah terbakar. (Foto: Internet)

Hati-hati kalau ingin main ke Venezuela, karena disana ada Sunga Catatumbo yang disambar petir hingga 280 kali per jam pada 260 malam setiap tahunnya. Fenomena ini pun disebut Relampago del Catatumbo (Petir Catatumbo). (Foto: Internet)

Bunga es yang satu ini bukan yang biasa dijumpai di dalam lemari pendingin, melainkan di Antartika dengan suhu yang bisa mencapai -22 derajat Celsius. (Foto: Internet)

Moskstraumen yang biasa terjadi di Laut Norwegia ini disebut-sebut sebagai salah satu pusaran air terkuat di dunia. (Foto: Internet)

Tornado api yang kerap disebut sebagai fire devil ini bisa memiliki tinggi hingga 300 meter, dan Amerika Serikat selalu kedatangan tornado api setinggi itu tiap tahunnya. (Foto: Internet)

Tanah beku (permafrost) di Siberia kerap menyimpan metana, yang jika dipanaskan akan menimbulkan ledakan besar tak lama setelah gas tersebut mulai menguap. (Foto: Internet)

Berbeda dengan angin tornado yang biasa terjadi saat badai, waterspout (tornado air) bisa saja muncul saat air laut tengah dalam keadaan tenang sekalipun. (Foto: Internet)

Gelombang Pororoca yang berasal dari Sungai Amazon bisa memiliki tinggi hingga empat meter dan kerap membawa pohon-pohon utuh dari sungai tersebut, namun para peselancar sering menantang bahaya dengan mengarungi arus tersebut. (Foto: Internet)