Hewan Eksperimen Manusia, Babi Six Pack Hingga Tikus Glow in the Dark

Domba Dolly. Pada tahun 1996, ilmuwan Inggris menciptakan domba kloning hewan pertama kalinya di dunia, yang diberi nama Dolly. Hewan ini tercipta hasil rekayasa genetika dengan mentransfer inti sel dewasa ke sel telur prematur yang tidak dibuahi. Foto: ABC

Babi Six Pack. Ilmuwan Korea Selatan melakukan penyuntingan gen pada tahun 2015. Mereka mengubah gen pada babi agar menghasilkan lebih banyak otot, sehingga tampak seperti berotot six pack. Dengan rekayasa genetika ini, babiĀ juga akan punya tubuh lebih besar. Foto: via PopScience

Salmon Raksasa. Salmon AquAdvantage dikembangkan oleh perusahaan AquaBounty Technologies. Mereka memodifikasi ikan salmon Atlantik dengan gen salmon Chinook. Kombinasi ini memungkinkan AquAdvantage memproduksi hormon pertumbuhan sepanjang tahun sehingga tubuh ikan akan tumbuh sangat cepat. Foto: via PopScience

Ayam Tak Berbulu. Ayam tak berbulu diciptakan manusia untuk kepentingan komersial. Jenis ayam ini diyakini memiliki sejumlah manfaat, seperti pertumbuhan yang cepat, kalori yang lebih rendah, dan jejak ekologi yang lebih sedikit. Foto: via PopScience

Kambing Laba-laba. Pada 2012, ilmuwan di University of Wyoming merekayasa kambing dengan mengubah DNA-nya agar bisa dimasukkan DNA laba-laba. Dengan eksperimen ini, kambing akan menghasilkan susu yang dapat dimurnikan, dikeringkan, lalu dipintal menjadi sutra mirip jaring laba-laba. Foto: via PopScience

Badak Bercula GPS. Terkadang hewan-hewan yang berada di habitat aslinya sulit untuk dilacak. Karenanya, menanamkan GPS pada hewan menjadi salah satu cara untuk menjangkau keberadaan mereka. Hal ini dilakukan pada badak di suaka margasatwa Mafikeng di Afrika Selatan. Foto: via PopScience

Srigala Arktik. Perusahaan bioteknologi Sinogene Biotechnology yang berbasis di Beijing, China, pada Oktober 2022, mengumumkan mereka berhasil mengkloning serigala Arktik pertama di dunia dari jenisnya. Keberhasilan prosedur ini sebagai pencapaian penting dalam melestarikan satwa liar yang terancam punah dan spesies langka. Foto: CGTN/AFP

Sapi Super. Pada Februari 2023, sekelompok ilmuwan di Northwest University of Agricultural and Forestry Science and Technology di Shaanxi, China, berhasil mengkloning tiga anak 'sapi super'. Disebut super, karena setelah dewasa, sapi ini diklaim mampu menghasilkan susu 50% lebih banyak daripada rata-rata sapi AS. Foto: (Getty Images/JannHuizenga)

Anjing Milly. Milly menjadi anjing yang paling banyak dikloning. Ini membuatnya memegang rekor dunia untuk yang kedua kalinya. Rekor pertama ia dapatkan di 2012 sebagai anjing terkecil di dunia. Foto: Daily Mail

Tikus Glow in the Dark. Ilmuwan di California Institute of Technology menciptakan tikus yang dapat bersinar dalam gelap pada 2002. Mereka menyuntikkan virus yang mengandung gen ubur-ubur ke dalam embrio tikus bersel tunggal untuk menghasilkan fluoresensi hijau yang seakan-akan dapat menyala. Foto: via PopScience