10 Peristiwa Sejarah Seram, Film Horor pun Kalah

Di tahun 1971, tepatnya selama 14-20 Agustus, sebuah eksperimen yang penuh kekerasan dilakukan oleh profesor Philip Zimbardo di universitas Stanford. Eksperimen yang menjadi kontroversi tersebut bertujuan untuk mempelajari dampak dari kekuasaan tak terkendali oleh penjaga penjara.
Mengikutsertakan para pelajar, partisipan akan memainkan peran sebagai tahanan atau otoritas penjara alias penjaga. Yang menyeramkan dari kasus ini adalah fakta bahwa seiring berjalannya eksperimen, para penjaga palsu itu mulai melakukan kekerasan pada tahanan palsunya, termasuk kekerasan fisik dan psikologis. Di lain sisi, para partisipan yang menjadi tahanan palsu sudah mengetahui hipotesis penelitian dan malah dengan rela bertindak sesuai dengan hipotesisnya. (Foto: Internet)

Kisah dari ibu muda bernama Octavia Hatcher terkenal di kalangan penduduk Pikeville, Kectucky. Legenda ini bercerita tentang seorang wanita yang meninggal beberapa bulan setelah melahirkan bayinya yang keguguran. Ia merasa sakit dan tak lama dinyatakan meninggal setelah terlihat tak bernyawa. Penduduk pun lekas menguburnya.
Tapi kemudian kasus serupa dialami oleh sejumlah penduduk. Setelah ditelusuri, ternyata itu dampak dari penyakit radang otak dan yang diasumsikan sebagai kehilangan nyawa ternyata hanyalah koma. Penyakit ini bisa disembuhkan dan banyak penduduk berhasil pulih. Mereka pun teringat dengan Octavia yang menurut mereka terlalu cepat untuk dimakamkan. Alhasil, kuburan Octavia digali kembali sehingga tertampaklah bukti cakaran kuat pada peti dan kuku-kuku Octavia yang diselimuti darah. Beberapa ilmuwan menyatakan kisah ini sungguh terjadi. (Foto: Internet)

Ada suatu masa di mana binatang peliharaan dianggap sebagai gangguan. Hal ini terjadi di Britania selama periode Perang Dunia 2, di mana pengeboman terjadi di mana-mana dan stok makanan sungguh terbatas.
Kehadiran binatang peliharaan saat itu bisa membuat penduduk setempat kesulitan. Selain karena mereka senang berkeliaran di luar sehingga bersiko besar mati oleh ledakan, binatang-binatang yang penuh cinta ini juga suka mengambil jatah makanan yang terbatas. Pemerintah pun menyarankan warganya untuk melepaskan peliharaan mereka atau melakukan penyuntikan mati. Diestimasi, 750 ribu hewan terbunuh dalam seminggu. Foto: Internet

Perang Napoleon memakan jiwa hingga 2 juta tentara, sementara bagi para penyintas adalah hal wajar memanfaatkan mayat untuk memenuhi kebutuhan hidup mereka. Hal ini termasuk mencabut gigi menggunakan tang sebagai bahan untuk gigi palsu. Pertempuran Waterloo menjadi bukti betapa bergunanya pasar gigi palsu, bahkan istilah Gigi Waterloo saja menjadi dikenal luas.
Selain gigi, tulang belulang pejuang juga laku di pasaran. Setelah mayat membusuk, tulang-tulang ini menjadi debu dan dijual ke para petani. Koran Britania tahun 1882 melaporkan bahwa tulang manusia menciptakan substansi pupuk sehingga para petani dari Yorkshire, istilahnya, memanfaatkan tulang belulang anak-anak mereka untuk makan sehari-hari. Foto: Internet

Bayangkan, kamu adalah seorang astronot yang tinggal sendirian di dalam pesawat ruang angkasa. Lalu, suatu hari kamu mendengar sesuatu atau seseorang mengetuk-ngetuk. Ini begitu menyeramkan! Untungnya, astronot Yang Liwei tidak menggila, walau cukup merasakan kengeriannya.
Sepulangnya ke Bumi, Liwei meniru ketukan tersebut dan berusaha mencari suara yang mirip. Namun hasilnya nihil. Beberapa lama kemudian, astronot asal China lainnya juga melaporkan kasus serupa, yang mengantarkan pada kesimpulan bahwa suara ketukan itu berasal dari pesawat luar angkasa itu sendiri. Pasalnya, perubahan tekanan udara dan suhu mampu merubah dinding bagian dalam pesawat. Foto: Internet

Pembunuhan Hinterkaifeck di Jerman tahun 1922 sungguh seram. Peristiwa ini berawal dari Andreas Gruber yang menemukan jejak kaki manusia di atas salju dari hutan menuju rumahnya. Malam itu, ia dan keluarganya mendengar langkah kaki di atap rumah, namun gagal menemukan sumbernya. Pada 31 Maret, setiap anggota keluarga, termasuk anak gadis, cucu, dan ART dibunuh menggunakan cangkul.
Mayat mereka ditemukan empat hari kemudian, tapi pelaku masih belum ditemukan. Kasus yang meninggalkan misteri ini mengandung kekerasan yang mengerikan, tanpa ada yang selamat, pelaku yang tak teridentifikasi sampai saat ini, juga merupakan sebuah kasus invasi rumah yang menyeramkan. Foto: Internet

Semua orang tahu kasus pembunuhan Abraham Lincoln, tapi kisah Henry Rathbone di baliknya masih jarang diketahui orang awam. Menurut kisah yang dikutip dari Watchmojo, Rathbone dan tunangannya menghadiri sebuah pertunjukkan bersama Lincoln. Setelah pembunuhan Lincoln oleh John Wilkes Booth, arteri Rathbone terputus saat berusaha mengalahkan sang pembunuh. Rathbone selamat, tapi ia menyalahkan dirinya sendiri atas kematian sang presiden hingga berakhir menjadi gila. 23 Desember 1883, ia menyerang anaknya, lalu menusuk dan menembak isterinya saat wanita itu berusaha menyelamatkan anak mereka. Foto: Internet

Romawi Kuno telah mengalami neraka dunia pada 79 M di saat Gunung Vesuvius erupsi. Erupsi tersebut menciptakan awan gas yang begitu masif hingga mencapai 33,7 km di udara, memblok masuknya sinar matahari ke Bumi. Peristiwa ini kemudian mengantarkan pada tsunami di Teluk Napoli dan debu menghujani kota-kota terdekat.
Setelah itu, gunung berapi tersebut mengeluarkan awan panas, yang terdiri dari gas dan material vulkanik bersuhu 982 Celcius yang bisa melaju 644 km per jam. Semburan ini menghancurkan kota-kota terdekat dan membunuh banyak orang dengan cepat, menghanguskan darah dan organ mereka.

Cerita kapal berhantu begitu populer di kalangan masyarakat, tapi tidak ada yang bisa menandingi kepopuleran Mary Celeste. Ini merupakan kapal laut yang dibangun di Kanada dan diberi nama Amazon, sebelum kemudian dibeli oleh seorang Amerika yang menamainya Mary Celeste.
Tanggal 4 Desember 1872, kapal hantu itu ditemukan mengambang di Pulau Azores. Kondisinya masih bagus, tidak ada yang baru dari catatan kapten, perbekalannya tak terganggu, dan barang-barang milik kru kapal masih utuh. Foto: Internet

Maut Hitam atau Black Death bukan hanya epidemi penyakit infeksi paling mematikan dalam sejarah manusia. Kasus ini membunuh setidaknya 30-60% seluruh populasi Eropa di abad pertengahan. Sebenarnya, kisahnya bisa saja berhenti sampai di situ, tapi ini terus berlanjut hingga menjadi seperti kisah Zombie.
London mengkarantina korban terinfeksi di dalam rumah-rumah mereka dan mengirim penjaga untuk mencegah warga melarikan diri. Namun, peraturan ini malah membawa pada kekerasan oleh korban terinfeksi kepada para penjaga, hingga terjadi pembunuhan. Hal ini membuat seluruh warga setempat ikut dikarantina yang malah semakin memicu kerusuhan dan bahkan kematian. Foto: Internet