Made in China, Lab Bawah Tanah Raksasa di Kedalaman 2.400 Meter

China Jinping Underground Lab

China Jinping Underground Lab (CJUL), adalah sebuah laboratorium fisika bawah tanah milik China yang resmi beroperasi Kamis (7/12). Berada di kedalaman 2.400 meter, laboratorium ini menjadi lab bawah tanah terdalam dan terbesar di dunia. Foto: Xinhua News

China Jinping Underground Lab

Foto yang diambil pada 7 November 2023 ini menunjukkan pemandangan interior CJUL tahap pertama. Foto: Xinhua News

China Jinping Underground Lab

Para ilmuwan yakin laboratorium tersebut menyediakan ruang 'bersih' bagi mereka untuk mengejar zat tak kasat mata yang dikenal sebagai dark matter atau materi gelap. Mereka mengatakan kedalaman ekstrem membantu menghalangi sebagian besar sinar kosmik yang mengganggu pengamatan. Foto: Xinhua News

China Jinping Underground Lab

Fasilitas 'Deep Underground and Ultra-low Radiation Background Facility for Frontier Physics Experiments' (DURF) ini terletak di bawah Gunung Jinping di Prefektur Otonomi Liangshan Yi, Sichuan, China barat daya. Foto: Xinhua News

China Jinping Underground Lab

DURF di CJUL akan menjadi pusat penelitian ilmiah bawah tanah interdisipliner kelas dunia yang mengintegrasikan berbagai disiplin ilmu termasuk fisika partikel, astrofisika nuklir, dan ilmu kehidupan, untuk memfasilitasi pengembangan penelitian China di bidang terdepan yang relevan. Foto: Xinhua News

China Jinping Underground Lab

Foto ini menunjukkan sepotong lapisan penghambat radon kedap air di fasilitas DURF di CJUL. Foto: Xinhua News

China Jinping Underground Lab

Bagi komunitas ilmiah, dengan beroperasinya CJUL, China mendorong penelitian dan pencarian materi gelap secara global. Peluncuran CJUL dilakukan setelah tiga tahun melakukan peningkatan dan perluasan scara ekstensif. Foto: Xinhua News

China Jinping Underground Lab

Gambar ini menunjukkan cryostat nitrogen cair raksasa di tahap kedua CJUL. Foto: Xinhua News

China Jinping Underground Lab

Materi gelap tidak menyerap, memantulkan, atau memancarkan cahaya, sehingga sangat sulit dikenali, menurut European Organisation for Nuclear Research (CERN). Karenanya diperlukan fasiitas seperti CJUL untuk menelitinya. Foto: Xinhua News

China Jinping Underground Lab

Yue Qian, seorang profesor di departemen teknik fisika Tsinghua University, mengatakan bahwa laboratorium tersebut hanya terkena fluks sinar kosmik yang sangat kecil, setara dengan seperseratus juta fluks yang ada di permukaan Bumi, sehingga menawarkan ruang yang sangat bersih bagi para ilmuwan untuk melakukan penelitian mencari materi gelap. Foto: Xinhua News

China Jinping Underground Lab

Para ilmuwan telah mampu menyimpulkan keberadaan materi gelap dari efek gravitasi yang terlihat pada materi yang terlihat. Mengungkap misterinya, dapat membantu para peneliti lebih memahami komposisi alam semesta kita dan bagaimana galaksi-galaksi bersatu. Foto: Xinhua News

China Jinping Underground Lab
China Jinping Underground Lab
China Jinping Underground Lab
China Jinping Underground Lab
China Jinping Underground Lab
China Jinping Underground Lab
China Jinping Underground Lab
China Jinping Underground Lab
China Jinping Underground Lab
China Jinping Underground Lab
China Jinping Underground Lab