Kehadiran medsos mempermudah, khususnya para pelaku usaha mikro kecil dan menengah (UMKM), untuk mempromosikan produknya agar lebih dikenal.
Salah satunya UMKM asal Kabupaten Pangkajene dan Kepulauan (Pangkep), yang memproduksi jamu serbuk bernama Herbamira. Pergeseran cara berjualan dari offline ke online membuat penghasilannya meningkat.
Terbang dari Jakarta menuju Kabupaten Pangkep, Sulawesi Selatan, detikcom pun bertemu dengan sang pemilik Herbamira. Namanya ialah Sahriuni Syam. Ia bercerita, memulai usaha jamu herbal ini pada tahun 2020. Tepatnya ketika pandemi COVID-19 mulai menjadi mimpi buruk untuk masyarakat di Indonesia.
Pertama kali menjalankan usahanya, ia hanya memproduksi jahe saja. Namun, setelah banyak permintaan, varian rasa pun dihadirkannya.
Untuk proses pembuatannya, ia menggunakan metode ekstraksi dan kristalisasi. Di sini Sahriuni mengekstrak rempah-rempahnya dengan diparut dan diperas, yang kemudian airnya diambil.
Dari situ, proses berlanjut ke kristalisasi. Hasil ekstrak tadi akan dirubah menjadi serbuk.
Sahriuni mengatakan, mula-mulanya memasarkan produknya hanya ke keluarga terdekat dan teman-temannya. Ia mengungkapkan, saat ada orderan jamu serbuk baru dibuat, sehingga tidak memproduksi masal yang sisanya disimpan.
Lalu seiring berkembangnya teknologi, Shariuni mengaku mulai menggunakan media sosial untuk promosi. Platform yang digunakannya seperti Facebook dan Instagram.
Di sini Sahriuni pun tidak melewatkan kesempatan baik ini. Ia bekerja sama dengan beberapa apotek dan toko oleh-oleh untuk menjual kulakannya.
Sekarang omsetnya telah meningkat signifikan. Sebelum melek teknologi, Herbamira disebut hanya menghasilkan Rp 150 ribu perminggu. Sedangkan sekarang sudah bertambah hampir mendekati Rp 5 juta perbulannya.
Sahriuni mengaku, sebagai pemula, dirinya belajar soal media sosial dari YouTube dan Google. Kemudian dari situ ia ikut pelatihan-pelatihan digitalisasi dari Dinas Kopetasi UMKM Perdagangan Perindustrian yakni pelatihan Digital Entrepreneurship Academy (DEA), hasil kerja sama antara BBPSDMP Kominfo Makassar, Bakti Kominfo, Bea Cukai Makassar, dan Pemda Kabupaten Pangkep.
Di pelatihan tersebut, pemilik usaha Herbamira ini menyebutkan, bahwa para peserta diberikan ilmu yang sangat bermanfaat. Mereka diajarkan bagaimana foto produk menggunakan alat seadanya, membuat konten, dan mengembangkan bisnis.