Populasi harimau di Malaysia terus menurun dari sekitar 3.000 ekor pada tahun 1950an menjadi kurang dari 150 ekor pada tahun lalu, menurut World Wildlife Fund . Bahkan baru-baru ini pada tahun 2010, jumlah tersebut diperkirakan mencapai 500 ekor. Foto: Emmanuel Rondeau
“Di Malaysia, berkurangnya populasi harimau mencerminkan tantangan kompleks yang dihadapi makhluk luar biasa ini di seluruh Asia Tenggara,” Sophia Lim, Direktur Eksekutif dan CEO WWF-Malaysia menjelaskan dalam siaran persnya. “Mengambil foto harimau Malaya di habitat aslinya jarang terjadi, namun setiap gambar berfungsi sebagai sumber harapan dan pengingat akan upaya berkelanjutan yang diperlukan untuk menjaga keberadaannya.” Foto: Emmanuel Rondeau
Perangkap kamera disembunyikan dan terpicu ketika sensor internal mati, seperti panas yang dipicu oleh sensor inframerah. Mereka dianggap ideal untuk menangkap gambar binatang, terutama yang terancam punah, karena kurang invasif dibandingkan dengan memiliki fotografer yang ditempatkan di habitat makhluk tersebut. Foto: Emmanuel Rondeau
Setelah berbulan-bulan pemeliharaan dan penggantian baterai, kamera jebakan menangkap apa yang yang tersisa dari kekayaan keanekaragaman satwa liar di salah satu hutan hujan tertua di dunia. Foto: Emmanuel Rondeau
Gambar-gambar yang dibagikan oleh WWF tidak hanya menyoroti harimau tetapi juga upaya anti-perburuan liar yang dilakukan kelompok-kelompok tersebut untuk membantu kelangsungan hidup satwa liar. Foto: Emmanuel Rondeau
Gajah menyusuri Royal Belum State Park, Malaysia. Foto: Emmanuel Rondeau
Macan Dahan. Foto: Emmanuel Rondeau
Penampakan tapir. Foto: Emmanuel Rondeau
Kehadirean kijang di hutan. Foto: Emmanuel Rondeau
Macan tutul hitam ada di Royal Belum State Park, Malaysia. Foto: Emmanuel Rondeau