Potret Parahnya Dampak Perubahan Iklim, Ada dari Indonesia
Sebuah rumah yang hancur akibat erosi pantai di desa Shishmaref, Alaska. Meningkatnya suhu di sana telah menyebabkan berkurangnya es laut dan mencairnya lapisan es di sepanjang pantai, sehingga mengancam garis pantai. Foto: CBS News
Selama dekade terakhir, es menghilang di Alaska sehingga memaksa ribuan walrus mengungsi ke pantai Alaska. Foto: CBS News
Sebagian besar Danau Mead di Nevada telah mengering akibat kekeringan di Amerika Serikat bagian barat. Di sini, tanaman tamariska tumbuh di tanah retak di area yang hingga saat ini masih berada di bawah air. Foto: CBS News
Beijing, China, diselimuti polusi udara pada pagi musim dingin. Menghirup udara yang tercemar telah menyebabkan lebih dari 5,5 juta kematian dini per tahun, dan para peneliti memperkirakan bahwa pada tahun 2030, kematian terkait polusi udara dapat meningkat sebesar 60 ribu per tahun akibat dampak perubahan iklim. Foto: CBS News
Sebuah studi NASA yang diterbitkan dalam Journal of Climate menunjukkan bahwa es laut Arktik yang tertua dan paling tebal menghilang lebih cepat dibandingkan es yang lebih muda dan lebih tipis di tepi lapisan es terapung di Samudra Arktik. Gambar menunjukkan lapisan es pada tahun 1980 (kiri) dan pada tahun 2012 (kanan). Foto: CBS News
Orang-orang berdiri di atas gundukan pasir yang dibuang di pantai di Miami Beach, Florida, pada 16 Januari 2020. Puluhan truk mulai membuang ratusan ribu ton pasir di Pantai Miami sebagai bagian dari tindakan pemerintah AS untuk melindungi tujuan wisata Florida dari dampak perubahan iklim. Foto: CBS News
Lahan kering milik seorang petani meninggalkan jejak berupa pola yang ditinggalkan oleh traktor saat cuaca sangat kering pada 27 April 2020, dekat Luckau, Jerman. Tanah di Jerman bagian timur dan selatan saat ini sangat kering. Foto: CBS News
Lahan gundul di Amazon di Brasil. Hutan hujan seperti Amazon mengurangi jumlah karbon dioksida di atmosfer, sehingga memperlambat laju perubahan iklim global. Namun keberadaan paru-paru dunia ini terancam. Kebakaran besar-besaran di wilayah tersebut pada tahun 2019 membakar sekitar 2,24 juta hektar hutan. Foto: CBS News
Para ahli mengatakan perubahan iklim meningkatkan frekuensi dan tingkat keparahan kebakaran hutan di wilayah kering. Di California Selatan, kekeringan selama bertahun-tahun mengeringkan semak belukar dan pepohonan di banyak lereng bukit. Pada 2019, kebakaran menghancurkan lebih dari seperempat juta hektar lahan dan menewaskan tiga orang di seluruh negara bagian. Musim kebakaran hutan tahun 2020 bahkan lebih buruk lagi. Foto: CBS News
Foto udara yang diambil pada tanggal 23 Agustus 2015 ini memperlihatkan ribuan walrus Pasifik berkumpul di pantai barat laut Alaska, mencari tempat untuk beristirahat di tengah ketiadaan es laut. Ketika suhu laut meningkat, kawanan ini muncul di pantai Alaska pada awal tahun. Foto: CBS News
Baru-baru ini, ada tahun-tahun ketika lebih dari 30 ribu walrus berkumpul di pantai Alaska. Ini adalah sebuah tren berbahaya yang sering kali menyebabkan hilangnya nyawa dalam jumlah besar. Kerumunan di darat ini sangat berbahaya bagi bayi walrus, yang sangat rentan terlindas saat terinjak. Foto: CBS News
Seekor sapi yang kekurangan gizi berjalan di sepanjang dasar sungai yang mengering di desa Chivi, Zimbabwe, pada bulan Januari 2016. Foto: CBS News
Musim dingin menjadi lebih sejuk di Norwegia utara, menyebabkan salju mencair seiring kenaikan suhu di atas titik beku. Foto ini menunjukkan desa Steigen, di dalam Lingkaran Arktik. Foto: CBS News
Suhu tertinggi di Alaska telah mencairkan lapisan es di tundra. Saat lapisan es mencair, ia melepaskan karbon dioksida ke atmosfer, menambah bahan bakar bagi peningkatan suhu global. Pencairan lapisan es juga lebih rentan terhadap erosi, yang berarti daratan pesisir tersapu ke laut. Foto: CBS News
Hujan dan badai salju melanda California Utara pada bulan Januari 2017, membawa curah hujan yang sangat dibutuhkan di tengah kekeringan namun juga menyebabkan banjir yang merusak. Foto: CBS News
Indonesia sebagai negara kepulauan sudah merasakan dampak kenaikan permukaan air laut. Tampak pada foto ini, seorang pria membersihkan lumpur sisa gelombang pasang dari lantai masjid. Foto: CBS News
