Dalam kunjungan ke berbagai fasilitas Huawei di Shenzhen, China, detikINET berkesempatan datang ke store flagship Huawei yang menampilkan Huawei Mate 60 pro. Foto: Josina/detikcom
Huawei Mate 60 Pro adalah ponsel pertama dengan chip yang didesain Huawei sendiri setelah 3 tahun tidak meluncurkan chip baru terkait sanski dari AS. Foto: Josina/detikcom
Mate 60 Pro adalah ponsel flagship dengan layar OLED 6,8 inci 120Hz yang melengkung di samping dan punya pemindai sidik jari bawah layar. Foto: Josina/detikcom
Bagian belakangnya dari kaca dengan sistem kamera tiga lensa yang ditempatkan dalam susunan melingkar. Tiga lubang di sisi depan yang menampung kamera selfie dan pemindai wajah 3D. Foto: Josina/detikcom
Ponsel ini memikat kosumennya dengan desainnya seperti finishing dua warna di bagian belakangnya. Sistem tiga kameranya juga mengesankan, dengan kamera utama 50MP disertai shutter fisik. Foto: Josina/detikcom
Mate 60 Pro menjalankan sistem operasi HarmonyOS 4, software yang dikembangkan sendiri oleh Huawei. Foto: Josina/detikcom
Walaupun HarmonyOS tidak dapat menjalankan aplikasi Google, namun ponsel ini bisa menjalankan sebagian besar apliasi Android dengan baik. Facebook, X, Instagram, Spotify hingga Microsoft semuanya berfungsi. Foto: Josina/detikcom
Di sekelilingnya adalah tombol pada umumnya dengan port USB-C. Secara keseluruhan, Huawei Mate 60 Pro adalah ponsel yang dibuat dengan sangat baik dengan hardware papan atas. Foto: Josina/detikcom
Komponen yang menarik perhatian jelas adalah chip Kirin 9000s, yang dibangun dengan arsitektur 7 nanometer (nm), dengan modem yang dapat terhubung ke jaringan 5G. Foto: Josina/detikcom
Huawei Mate 60 Pro dibenamkan RAM 12GB dan baterai 5.000 mAh. Konstruksi keseluruhannya terasa premium. Foto: Josina/detikcom
Chip Kirin 90000S secara teknis tertinggal dalam persaingan, namun mengingat situasi yang menimpa Huawei, keberadaannya saja sudah merupakan suatu pencapaian. Foto: Josina/detikcom
Sayangnya pihak Huawei enggan memberikan kepastian apakah perangkat ini akan masuk Indonesia atau tidak, jadi kita tunggu saja. Kamu berminat? Foto: Josina/detikcom