Potret Miris Pekerja Tambang Baterai Ponsel di Kongo

Di Republik Demokratik Kongo, salah satu negara termiskin di dunia, ada yang hidupnya sangat kontras dibanding penduduk lain di dunia. Foto: Junior Kannah/AFP/Getty Images

Sebagai gambaran besarnya produksi tambang kobalt di Kongo, pada 2021, mereka menjadi penyumbang 72% stok kobalt dunia. Foto: Junior Kannah/AFP/Getty Images

Dalam industri modern, kobalt memegang peranan penting dalam pembuatan ponsel. Dia adalah bahan baku untuk pembuatan baterai lithium. Foto: Junior Kannah/AFP/Getty Images

Selain itu, kobalt juga sempat digunakan untuk mengobati beberapa jenis anemia. Akan tetapi, masih diperlukan penelitian lebih lanjut untuk membuktikan khasiat tersebut. Foto: Junior Kannah/AFP/Getty Images

Melansir DW, kaum crazy rich Kongo kebanyakan berasal dari bos-bos tambang. Tapi ada juga pengusaha di bidang lain dan juga artis yang ternyata menerima bayaran sangat tinggi. Ini karena minat penduduk di Kongo terhadap industri hiburan sangat tinggi. Foto: Junior Kannah/AFP/Getty Images

Menurut situs resmi Amnesty International, lebih dari 40.000 anak di sana harus terbiasa memanggul berkilo-kilo hasil tambang selama 12 jam. Upah maksimalnya hanya USD 2 atau sekitar Rp 30.000 saja. Foto: Junior Kannah/AFP/Getty Images