10 Blunder Terbesar di Dunia Teknologi, dari Kodak Sampai Nokia

Kodak menertawakan kamera digital: Salah satu engineer Kodak memaparkan ide kamera tanpa rol film di hadapan sejumlah eksekutif pada 1975, namun ditertawakan seisi ruangan. Di 2012, Kodak menyatakan diri bangkrut. Perusahaan kamera legendaris ini gagal beradaptasi dengan dunia digital. Foto: Getty Images Foto: Istimewa

Yahoo melewatkan Google: Di masa awal Google didirikan, Yahoo yang saat itu menjadi perusahaan internet paling dipandang, berulang kali melakukan pertemuan untuk membelinya. Namun Yahoo akhirnya tak pernah jadi membeli Google. Saat ini Google bernilai triliunan dolar, sementara Yahoo sudah cukup lama bangkrut. Foto: Getty Images

Microsoft Zune telat: Sulit mengingat keberadaan Zune karena layu sebelum berkembang. Perangkat pemutar musik digital ini awalnya adalah jawaban Microsoft atas kemunculan iPod. Namun Microsoft terbilang telat meluncurkannya, yakni di 2006. Beberapa bulan setelah Zune dirilis, Apple punya perangkat baru bernama iPhone. Zune pada akhirnya dimatikan Microsoft. Foto: The Verge

Menolak iPod: Otak di balik iPod adalah Tony Fadell. Dia pertama kali menawarkan ide perangkat personal untuk memutar musik kepada RealNetworks yang langsung ditolak. Fadell kemudian beralih ke Apple dan iPod mencetak sejarah kesuksesan. iPod dikenang sebagai pemutar MP3 legendaris dan pionir walau kini sudah tidak populer. Foto: Justin Sullivan/Getty Images

Apple depak Steve Jobs: Pada 1985 terjadi konflik internal di dalam Apple yang memaksa Steve Jobs dikeluarkan dari Apple. Bagaimanapun, hengkangnya Jobs dari Apple memaksa perusahaan tersebut berada di bawah kepemimpinan John Sculley. Di bawah kepemimpinan Sculley, performa Apple memburuk dan sempat membuat perusahaan tersebut berada di titik terendah dan nyaris bangkrut. Foto: Getty Images/Justin Sullivan

Nintendo menduakan Sony demi Philips: Di awal 1990-an, Sony dan Nintendo bekerja sama dalam memodifikasi SNES. Namun kerja sama keduanya gagal dan Nintendo mulai menggandeng Philips membuat CD-i (yang di kemudian hari juga gagal). Sementara Sony, belajar dari kegagalanya, membuat PlayStation yang sukses hingga sekarang dan menjadi pesaing berat konsol Nintendo. Foto: Getty Images

Western Union menolak telepon: Alexander Graham Bell si penemu telepon menawarkan patennya kepada perusahaan telegrap Western Union pada 1876, namun ditolak. Penolakan ini membawanya ke Bell Telephone Company yang kemudian dibeli oleh AT&T dan jadi perusahaan telekomunikasi besar di Amerika Serikat saat ini. Foto: Getty Images Foto: REUTERS/BRENDAN MCDERMID

Blockbuster abaikan Netflix: Di tahun 2000-an, Reed Hastings menemui perusahaan rental DVD Blockbuster. Hastings menawarkan Netflix untuk dijual seharga USD 50 juta namun Blockbuster mengabaikannya. Netflix saat ini jadi layanan streaming film dan video on demand terbesar dan membuat DVD usang. Foto: Unsplash/Freestocks

Nokia tidak memakai Android: Nokia di bawah kepemimpinan Stephen Elop lebih memilih menggunakan Windows Phone daripada Android yang sedang naik daun. Akibatnya Nokia tumbang, dijual pada Microsoft, ditutup juga oleh Microsoft dan kini sedang berusaha bangkit melalui HMD Global. Foto: Getty Images

BlackBerry remehkan iPhone: Ketika masih jaya, petinggi BlackBerry meremehkan kedatangan iPhone dengan layar sentuh dan kukuh mempertahankan keyboard fisik. Ketika sadar dan merilis ponsel layar sentuh, mereka sudah terlambat. Pada akhirnya, BlackBerry hancur dan tidak bisa bangkit lagi. Foto: Getty Images