Maraknya Gelandangan di Balik Gemerlap Kota Teknologi Amerika

Para gelandangan berkeliaran di jalur trotoar di kota San Francisco. San Francisco adalah wilayah yang dekat dengan pusat perusahaan teknologi tinggi Amerika Serikat yang biasa disebut Silicon Valley. Foto: Getty Images

Pemandangan semacam ini umum ditemui di jalanan San Francisco. Gelandangan membaur di antara warga dan penduduk. Foto: Getty Images

San Francisco dikenal sebagai kota yang mahal, dengan harga rumah yang mencekik leher. Mungkin ini adalah salah satu faktor cukup banyaknya gelandangan di sana. Foto: Getty Images

Seorang pengemis di pinggir jalan San Francisco. Banyak gelandangan memilih tinggal di California karena cuacanya relatif hangat dibandingkan wilayah lain di AS dan juga jarang turun salju. Foto: Getty Images

Tidak seperti di berbagai kota besar dunia, gelandangan dibiarkan saja berada di tengah perkotaan San Francisco, bahkan di depan gedung pemerintahan. Foto: Getty Images

Menurut perkiraan di San Francisco's Point-in-Time Count, sebanyak 20.000 penduduk mengalami jadi tunawisma di tahun 2022, jumlah yang mencengangkan di kota dengan hanya lebih dari 800.000 penduduk. Jika perkiraan itu benar, hampir 2,5% warga San Francisco pernah menjadi tunawisma di tahun 2022. Pernah karena sebagian di antara mereka akhirnya bisa lolos dari jalanan. Foto: Getty Images

Pemilik rumah, bisnis, dan pemimpin lokal di San Francisco frustrasi dengan banyaknya tunawisma yang terlihat, termasuk jalan umum yang diblokir oleh tenda dan sampah yang menumpuk. Foto: Getty Images

Mereka hidup seadanya di jalanan, di taman-taman, di bawah jembatan dan sebagainya. Banyak di antaranya juga adalah pecandu narkoba. Foto: Getty Images

Pemerintah kota San Francisco bukannya tidak berbuat apa-apa, di mana mereka berusaha memperbanyak rumah penampungan. Akan tetapi usaha itu belum banyak dampaknya. Foto: Getty Images

Jalanan San Francisco dikotori dengan jarum suntik obat, sampah, dan kotoran, mengakibatkan tingkat kontaminasi yang dikatakan jauh lebih besar daripada komunitas di Brasil atau Kenya atau India. Foto: Getty Images

Yang pasti pemandangan semacam ini cukup ironis mengingat makmurnya California, tempat perusahaan seperti Google, Facebook, Apple, Twitter, Intel dan sebagainya bermarkas. Foto: Getty Images

Apa yang bisa dilakukan San Francisco untuk menurunkan tingkat gelandangan yang tinggi? Bagian dari jawabannya adalah mencegah orang menjadi gelandangan. Namun itu tentu tidak semudah membalik telapak tangan. Foto: Getty Images