Penampakan Area Kumuh Terbesar di Balik Gemerlap Jepang
Kamagasaki adalah area kumuh terbesar di Jepang, yang terletak di Osaka. Pada tahun 2014, diestimasi ada 25 ribu orang tinggal di sini, kebanyakan buruh harian lepas. Cukup banyak di antaranya adalah tunawisma. Foto: Getty Images
Di sini banyak akomodasi murah meriah bagi mereka yang miskin. Tersedia juga berbagai pekerjaan serabutan dengan penghasilan rendah, biasanya buruh harian di konstruksi dan sejenisnya. Foto: Getty Images
Sejak pertumbuhan ekonomi pasca perang Jepang, dan khususnya tahun 1960-an sampai dengan saat ini, Kamagasaki telah menjadi tujuan bagi orang miskin dengan harapan bekerja sebagai buruh harian. Foto: Getty Images
Seorang pria bekerja mengumpulkan komponen dari barang elektronik bekas. Foto: Getty Images
Mereka menunggu untuk mendapatkan pekerjaan harian di bidang apa saja. Jika tidak ada, mereka pun hanya bisa menunggu. Foto: Getty Images
Ini adalah antrean menuju penginapan gratis yang disediakan di sana. Foto: Getty Images
Beberapa ciri khas Jepang ada di tempat ini seperti deretan vending machine yang menjual makanan. Foto: Getty Images
Pemerintah Osaka berusaha menyembunyikan area ini dari peta resmi. Tentu saja yang ingin ditunjukkan oleh mereka adalah area perkotaan dan situs buday ayang jauh lebih menawan. Foto: Getty Images
Terlepas dari kemiskinannya yang parah, Kamagasaki memiliki rasa komunitas yang berbeda, bersama dengan keterbukaan yang jarang ditemukan di kota-kota Jepang. Orang-orang tersenyum dan saling bicara. Mereka juga sepertinya saling menjaga. Foto: Getty Images
Area ini juga menjadi favorit bagi orang Jepang yang kabur dari tempat lain karena satu dan lain hal alasannya. Foto: Getty Images
Pada tahun 2021 menurut Statista, sekitar 80.000 orang dilaporkan hilang di Jepang. Banyak diantara mereka yang memilih menghilang karena hutang, melarikan diri dari kewajiban dan tanggung jawab, atau untuk menekan tombol reset hidup mereka. Foto: Getty Images
Di Tokyo ada juga daerah kumuh serupa di mana banyak buruh harian tinggal dan berkeliaran di jalanan menunggu pekerjaan. Foto: Getty Images