Debut Meta Quest Pro, Gadget Canggih untuk Metaverse

Seorang wanita yang duduk di meja bekerja di layar virtual menggunakan perangkat Meta's Quest Pro, yang ditawarkan perusahaan sebagai alat produktivitas, dalam gambar selebaran tak bertanggal ini.

Meta meluncurkan perangkat baru yang menggabungkan teknologi augmented reality dan virtual reality. Mereka memberi nama perangkat ini Quest Pro. Quest Pro menampilkan beberapa peningkatan dari headset Quest 2 Meta yang ada, yang sangat mendominasi pasar realitas virtual konsumen.

Quest Pro terasa lebih ringan dan lebih ramping dari pendahulunya, dengan lensa pancake tipis dan baterai yang ditempatkan di bagian belakang headset, mendistribusikan bobotnya lebih merata sekaligus mengurangi jumlah keseluruhan.

Yang paling mencolok, ia memiliki kamera menghadap ke luar yang menangkap semacam streaming langsung 3D dari lingkungan fisik di sekitar pemakainya, memungkinkan hal baru realitas campuran seperti kemampuan untuk menggantung lukisan virtual di dinding dunia nyata atau membuat bola virtual terpental. meja nyata.

Untuk realitas virtual yang sepenuhnya imersif, Meta telah menambahkan sensor pelacakan ke Quest Pro yang dapat mereplikasi gerakan mata dan ekspresi wajah pengguna, menciptakan kesan bahwa avatar melakukan kontak mata. Meta memperkenalkan Quest Pro sebagai perangkat produktivitas, yang ditujukan untuk desainer, arsitek, dan profesional kreatif lainnya.

CEO Meta Mark Zuckerberg menyebut perangkat Quest Pro merupakan terobosan baru di bidang teknologi. Meta sendiri menargetkan menjual perangkat itu pada 25 Oktober dengan harga USD1.500 atau Rp23,3 juta.