10 Fakta Cincin Api, Ini Sebabnya Indonesia Sering Gempa

Ring of Fire atau Pacific Ring of Fire atau cincin api terbentang sepanjang 40.000 km dengan lebar sekitar 500 kilometer, yang mengelilingi beberapa lempengan, yaitu Pasifik, Laut Filipina, Cocos, dan Nazca, yang secara keseluruhan berada di Samudra Pasifik. (Foto: National Geographic)

Indonesia turut berada di kawasan cincin api, bersama dengan sejumlah negara lain seperti Selandia Baru, Filipina, Jepang, Indonesia, Amerika Serikat, Rusia, dan Chile. (Foto: wikipedia)

Cincin api terbentuk karena lempengan samudra meluncur ke bawah lempengan benua. (Foto: wikipedia)

Sekitar 80% dari fenomena gempa bumi di seluruh dunia terjadi dalam kawasan cincin api. (Foto: National Geographic)

Cincin api memiliki sekitar 850 sampai 1.000 gunung berapi, baik aktif maupun tidak. Eksistensi area cincin api diperkirakan sudah sekitar 35 juta tahun. (Foto: National Geographic)

Kurang lebih 90% dari erupsi gunung berapi terkuat di seluruh dunia terjadi dalam kawasan cincin api. (Foto: National Geographic)

Sekitar 81% dari gempa bumi yang berdampak paling buruk terjadi dalam kawasan cincin api. Sekitar 75% dari energi seismik Bumi berasal dari daerah ini. (Foto: National Geographic)

Kilauea, disebut-sebut sebagai gunung berapi paling aktif di dunia, berada di Hawaii, yang termasuk di dalam kawasan cincin api. (Foto: National Geographic)

Gempa bumi paling parah yang terjadi di kawasan cincin api mengambil tempat di Chile pada 22 Mei 1960 dengan kekuatan 9,5 SR. (Foto: National Geographic)

Erupsi gunung berapi paling parah yang terjadi di kawasan cincin api mengambil tempat di Indonesia pada April 1815, yaitu letusan Gunung Tambora, dengan kekuatan 7 VEI (volcanic explosivity index). (Foto: National Geographic)