5 Hacker Paling Mencuri Perhatian Dunia

Hector Xavier Monsegur atau dikenal dengan Sabu. Sabu dikenal sebagai salah satu pendiri LulzSec, kelompok peretas topi hitam terkenal. Mereka membobol dan mencuri informasi dari situs web pemerintah dan perusahaan, semuanya dilakukan untuk hiburan. (Emmanuel Dunand/AFP/Getty Images)

Identitas aslinya akhirnya ditemukan oleh FBI, dan dia diberi pilihan: menjadi informan atau masuk penjara. Monsegur memilih yang pertama dan bekerja sama dengan FBI, meretas dengan tim Lulzsec-nya sambil mengawasi aktivitas mereka dan melaporkan ke FBI. (Emmanuel Dunand/AFP/Getty Images)

Kedua adalah Kevin Mitnick. Mitnick pertama kali beraksi di umur 16 tahun. Dia mengakses sistem komputer Digital Equipment Network dan mengkopi software perusahaan itu. Mitnick disebut-sebut sebagai peretas paling terkenal di dunia karena aksinya yang pada zaman itu termasuk canggih. (Greg Finley/Getty Images)

FBI berhasil menangkap Kevin Mitnick di apartemennya pada tahun 1995 dan akhirnya dijatuhi hukuman 5 tahun penjara. Sejak bebas itulah, Mitnick sudah tobat. Dia memilih jadi peretas baik atau white hat dan menawarkan jasa konsultasi keamanan. Mitnick juga menulis buku dan sering menjadi pembicara. (Craig F. Walker/Getty Images

Ketiga ialah Gary McKinnon atau dikenal dengan Solo. Menurut jaksa AS, peretas Skotlandia Gary McKinnon bertanggung jawab atas peretasan komputer militer terbesar sepanjang masa. Dia meretas ke 97 komputer militer AS dan NASA pada tahun 2002. Dia melakukan kerusakan nyata pada infrastruktur militer AS, menghentikan pasokan amunisi ke Armada Atlantik Angkatan Laut AS, dan meninggalkan pesan anti-Amerika yang mengejek di komputer. (Getty Images)

McKinnon memiliki Sindrom Asperger. Ketika ditangkap, dia beralibi bahwa dia hanya mencari bukti UFO, teknologi anti-gravitasi, dan penekanan energi bebas. (Getty Images)

Keempat adalah Ehud Tenenbaum atau dikenal dengan The Analyzer. Pada usia 19 tahun pada tahun 1998, hacker Israel Ehud Tenenbaum adalah kepala kelompok peretas yang berhasil membobol sistem komputer NASA, militer AS dan Israel, serta beberapa universitas AS dan Israel. (Dok. Wired.com)

Mereka memasang pintu belakang untuk mendapatkan informasi rahasia. Deputi Departemen Pertahanan AS saat itu, John Hamre, menyebutnya sebagai "serangan paling terorganisir dan sistematis hingga saat ini" mereka mengira peretasan dilakukan oleh pemerintah Irak. (Dok. Wired.com)

Terakhir adalah Julian Assange atau dikenal dengan Mendex. Hari ini, Julian Assange dikenal sebagai pendiri Wikileaks, organisasi online yang menerbitkan bocoran dokumen pemerintah dan perusahaan. (Getty Images)

Namun sebelum semua itu, jauh di akhir tahun 80-an di usia muda 16 tahun, ia dikenal sebagai Mendex. Mendex bersama dua peretas lainnya membentuk Intenasional Subversives. (Oli Scarff/Getty Images)