Pria yang Diisukan Paman Sisca Kohl, Hartanya Rp 522 Triliun!

TikToker Sisca Kohl dilamar oleh gamer dan Youtuber Jess No Limit. Kontan netizen pun heboh karena keduanya sosok terkenal. Bahkan juga sempat ada rumor bahwa Sisca Kohl keponakan taipan China, Ma Huateng. Foto: Getty Images

Mengenai hubungan Sisca Kohl dengan Ma Huateng, belum ada konfirmasi mengenai kabar tersebut. Ma Huateng atau juga dikenal dengan nama Pony Ma, adalah pendiri raksasa teknologi Tencent dan sering menjadi orang terkaya China. Foto: Getty Images

Pada saat ini menurut estimasi Forbes, Ma Huateng hartanya USD 35 miliar atau di kisaran Rp 522 triliun. Foto: Getty Images

Setiap kali ada kabar heboh soal Sisca Kohl, netizen pasti menyebut nama Ma Huateng. Banyak netizen percaya pria ini adalah paman Sisca Kohl, meskipun belum terkonfirmasi. Foto: Getty Images

Menilik riwayat hidupnya, Ma Huateng lahir di distrik Chaoyang, Shantou pada 50 tahun lalu. Ayahnya manajer pelabuhan di Shenzen. Dia kuliah di Shenzen University dan lulus pada tahun 1993 dari jurusan Ilmu Komputer. Foto: Getty Images

Ma Huateng dalam sebuah acara bersama pendiri Alibaba, Jack Ma. Keduanya sering bersaing sebagai orang terkaya China, walau tetap berteman. Ma Huateng bsendiri ersama beberapa rekannya mendirikan Tencent pada tahun 1998. Perusahaan itu terus merugi pada 3 tahun pertama dan mengandalkan pendanaan dari pemodal. Foto: Getty Images

Produk pertama mereka yang sukses besar adalah layanan pesan instan QQ, yang langsung menjadi sumber pemasukan utama Tencent. Kemudian mereka merambah dunia game dengan judul-judul populer seperti CrossFire, Dungeon Fighter Online sampai League of Legends. Ma Huateng pun kian sukses. Foto: Getty Images

Tencent terus agresif berinvestasi dan mengembangkan produk sendiri. WeChat buatan Tencent kini adalah layanan messaging terbesar di China, sangat populer di sana sebagai sarana pembayaran. Foto: Getty Images

Bersama Jack Ma ketika dianugerahi penghargaan tinggi dari Pemerintah China. Foto: Reuters

Ma Huateng pada waktu muda. Dia dikenal pula gemar beramal. Tahun 2016, dia menyumbang saham senilai USD 2,3 miliar untuk kemanusiaan, salah satu aksi filantropi terbesar di China. Di tahun yang sama, dia pernah mengguyur karyawannya dengan saham senilai lebih dari USD 220 juta, dalam rangka merayakan ulang tahun mereka ke-18. Foto: Getty Images