Dugong, Hewan Baik Hati yang Kian Malang Nasibnya

Periset mendeklarasikan bahwa dugong, hewan laut yang menginspirasi cerita Putri Duyung, punah di China. Hal ini tentu membawa kesedihan di kalangan ilmuwan. Foto: Getty Images

Dikenal sebagai raksasa laut yang ramah, dugong yang geraknya lambat dan rileks terus berkurang jumlahnya karena perburuan dan insiden yang terkait dengan aktivitas manusia. Foto: Getty Images

Hanya 3 orang yang disurvei di China mengaku melihat dugong dalam 5 tahun terakhir. Dugong masih eksis di beberapa area luar China, namun juga dalam kondisi terancam punah. Foto: Getty Images

"Dugong menjadi contoh menyedihkan apa yang terjadi pada lingkungan laut di mana aktivitas manusia terus saja meningkat," kata Kristina Gjerde dari International Union for the Conservation of Nature's (IUCN). Foto: Getty Images

Dugong sendiri berkarakter unik. Hewan seberat setengah ton ini adalah satu-satunya mamalia laut yang vegetarian. Foto: Getty Images

Sifatnya yang jinak dan ekornya dianggap sebagai inspirasi karakter putri duyung. Foto: Getty Images

Dugong banyak diburu untuk dagingnya, kulit dan tulang. Pemerintah China sudah berusaha melindunginya, namun terus menerus diburu dan makin berkurangnya rumput laut sebagai makanan membuatnya tak mampu bertahan. Foto: Getty Images

PBB menyatakan sekitar 7% habitat rumput laut lenyap per tahun karena polusi industri dan pertanian, pengembangan wilayah laut, dan perubahan iklim. Foto: Wikipedia

Kepunahan dugong di China harus menjadi peringatan bagi wilayah lain di mana dugong masih eksis, seperti di Australia dan Afrika Timur. Foto: Sirachai ARUNRUGSTICHAI/AFP

Dugong termasuk berumur panjang, bisa mencapai usia lebih dari 70 tahun. Namun reproduksinya lambat dan menjadi salah satu faktor kehidupannya terancam. Foto: (Thailand (Department of National Parks, Wildlife and Plant Conservation/AP)