Aurel Manea membuat gambar AI sekitar 3-4 bulan yang lalu dengan AI yang disebut Disco Diffusion Foto: Aurel Manea
Kepada laman DeMilked, dia mengaku harus harus menunggu 40 menit untuk menghasilkan satu gambar Foto: Aurel Manea
Menurutnya, hasilnya sangat terdistorsi, sangat tidak koheren tetapi masih cukup indah. Foto: Aurel Manea
Dia bekerja dengan beberapa perangkat lunak AI dan menemukan bahwa “kebanyakan AI yang menghasilkan gambar memberikan gambar yang indah tetapi sering kali pecah, banyak kepala, tangan keluar dari kaki, dll.” Foto: Aurel Manea
Setelah menjelajahi beberapa perangkat lunak AI, Manea melihat tautan dari Stability AI yang mereka inginkan untuk diuji. Foto: Aurel Manea
Hasilnya membuat Aurel Manea terkesan. Foto: Aurel Manea
“Saya merasa sedikit bersalah tentang gambar-gambar ini. Sebagian besar teman dan pengikut saya adalah fotografer, saya pikir sebagian besar dari mereka merasa terancam atau hanya kecewa pada saya," ujarnya.. Foto: Aurel Manea
"Saya kira itu wajar ketika teknologi baru datang, ada benturan budaya tetapi saya pikir pada akhirnya kita semua akan mengekspresikan diri dalam gambar. Dan seperti Emad, CEO stabilitas mengatakan lebih baik menciptakan daripada mengkonsumsi.” Foto: Aurel Manea
Pada akhirnya, Manea menambahkan, “Membuat gambar meskipun sangat memuaskan, mereka merasa seperti makanan cepat saji. Saya berharap saya akan terus melakukan fotografi juga. Jika bukan karena hasilnya tetapi untuk perjalanannya.” Foto: Aurel Manea
Untuk melihat karya Aurel Manea bisa diakses di sini. Foto: Aurel Manea