Protes Pemblokiran PayPal di Kantor Kominfo: Nafkah Saya Hilang

Sandya Widyawiryawan begitu semangatnya berdiri di depan Kantor Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) pada Senin siang (1/8/2022). Pemuda asal Cibubur itu turut pula membentangkan kertas bertuliskan "Gara-gara Kominfo Nafkah Saya Hilang". Foto: Adi Fida Rahman/detikinet

Pemuda 22 tahun ini mengaku pekerja kreatif. Dia kerap menerima pekerjaan dari klien dari luar negeri.S andya kerap dibayar USD 15 per proyek. Bila sedang panen, dia bisa mengantongi ratusan dolar per bulan. Untuk pembayaran dia selalu mempergunakan PayPal. Begitu layanan diblokir Kominfo bikin dia pusing tujuh keliling karena tak bisa mencairkan dana yang tersimpan. Pembukaan blokir PayPal selama 5 hari kerja menurutnya bukan menjadi solusi. Sebab tidak ada layanan pengganti yang bisa digunakan. Foto: Adi Fida Rahman/detikinet

Sandya tersulut ikutan demo yang sedianya akan dilakukan Blok Politik Pelajar. Namun demo tersebut urung dilakukan, hanya aksi simbolis siram air pipis di depan kantor Kominfo saja. Foto: Adi Fida Rahman/detikinet

"Teman-teman saya penghasilannya lebih banyak mengalami kerugian yang lebih besar karena pemblokiran. Ini saya melakukan mewakili teman-teman saya yang karena pemblokiran ini tidak bisa melakukan pekerjaannya lagi, apa lagi yang mereka bisa lakukan," ujar Sandya. Foto: Adi Fida Rahman/detikinet

Dia pun mempertanyakan pemblokiran yang dilakukan Kominfo. Karena ini berkebalikan oleh niat pemerintah untuk mewudukan industri 4.0. Foto: Adi Fida Rahman/detikinet

"Kenapa game diblok? katanya mau bikin anak bangsa membuat karya. Tapi bagaimana kalau anak bangsa berkarya, sementara aplikasi yg dipakai diblokir. Gimana caranya? mana mungkin bisa dibuat?," keluhnya. Foto: Adi Fida Rahman/detikinet