Penampakan kapsul Boeing CST-100 Starliner yang bersiap untuk meluncur ke luar angkasa di Cape Canaveral, Florida, Amerika Serikat, Kamis (19/5/2022) waktu setempat. (REUTERS/Steve Nesius).
Kapsul Boeing CST-100 diluncurkan di atas roket United Launch Alliance Atlas 5 pada uji terbang kedua tanpa awak ke Stasiun Luar Angkasa Internasional. (REUTERS/Steve Nesius).
Diketahui, misi ini menjadi penting bagi Boeing karena pada tahun 2019 lalu Boeing Staliner gagal merapat ke ISS dan kembali ke bumi lebih awal. (REUTERS/Steve Nesius).
Mengutip Reuters, jika uji terbang ini berjalan sesuai rencana, kapsul tersebut akan secara bertahap meningkatkan orbitnya saat melanjutkan perjalanan ke stasiun luar angkasa. Kapsul ini dijadwalkan akan tiba dalam waktu sekitar 24 jam untuk berlabuh dengan pos penelitian yang berputar sekitar 250 mil (400 km) di atas bumi pada Jumat malam. (REUTERS/Steve Nesius).
Untuk diketahui, Starliner tidak terbang ke orbit tanpa membawa apa-apa. Kapsul itu membawa serta manekin penelitian yang diberi nama Rosie the Rocketeer yang berfungsi untuk mengumpulkan data tentang kondisi awak kabin selama perjalanan. Kapsul tersebut juga membawa 500 pon kargo untuk dikirim ke awak stasiun luar angkasa. (REUTERS/Joe Skipper).
Mengutip Reuters, jika perjalanan tanpa awak ini berhasil, Starliner kemungkinan besar dapat menerbangkan tim astronot pertamanya di musim gugur. Meski begitu, pihak NASA memperingatkan akan kemungkinan kerangka waktu dapat dimundurkan. Astronot NASA Butch Wilmore dan Mike Fincke pun dilaporkan telah ditunjuk untuk menerbangkan misi awak perdana Starliner. (REUTERS/Joe Skipper).