Wujud Bom Horor Rusia yang Bisa 'Menguapkan' Manusia
Kendaraan yang mengangkut tank Rusia dengan di atasnya peluncur bom vakum saat dilihat di perbatasan Ukraina. Bom vakum itu nama lainnya adalah thermobaric yang punya kemampuan mengerikan Foto: Daily Star
Bom vakum itu nama lainnya adalah thermobaric yang punya kemampuan mengerikan. "Mereka menggunakan bom vakum hari ini," ucap Dubas Ukraina untuk Amerika Serikat, Oksana Markarova Foto: Daily Star
Bom thermobaric ini dilarang pemakaiannya oleh konvensi Geneva, saking mengerikannya. Bahkan julukannya adalah 'bapak semua bom' dan yang paling mematikan di luar bom nuklir. Foto: Daily Star
Parade militer Rusia memamerkan tank jenis T-72 dengan peluncur bom Thermobaric di atasnya. Foto: Wikipedia
Bom ini biasanya terdiri dari sebuah kontainer yang terdiri dari bahan bakar dan dua peledak terpisah. Thermobaric efektif digunakan baik di ruang terbuka maupun tertutup, seperti bunker. Foto: Wikipedia
Ia mampu menghisap oksigen dari udara di sekitarnya untuk menghasilkan ledakan temperatur tinggi serta menghasilkan gelombang ledakan yang secara signifikan lebih lama durasinya dibanding peledak konvensional dan mampu menguapkan tubuh manusia. Foto: Wikipedia
Uji coba bom Thermobaric oleh Rusia. Foto: Wikipedia
Ketika ditembakkan, ledakannya akan menyebarkan 'awan kimia' di udara, seperti semprotan deodoran yang mematikan. Foto: Wikipedia
'Awan' gas ini bisa merembes ke mana-mana, ke bangunan dan lainnya, sebelum ledakan sekunder membakar 'awan' tersebut, menyebabkan ledakan besar dan tahan lama. Ledakannya dapat mematikan manusia secara mengerikan, bahkan pelindung tubuh pun tak berguna. Foto: Wikipedia
"Rentetan roket TOS-1 akan melenyapkan apapun dalam jarak antara 200 sampai 300 meter dari zona ledakan," kata pakar militer Sebastian Roblin. Foto: Wikipedia
Selain itu, di luar zona ledakan, gelombang tekanan kuat yang terjadi dari ledakan bisa meremukkan tulang, merusak mata, pendarahan internal, kerusakan telinga, pencernaan, serta organ internal lainnya. Oksigen bisa terserap dari paru-paru sehingga korbannya kolaps dan tewas. Foto: Wikipedia
Teknologinya diciptakan mulai tahun 1980-an dan bukan eksklusif Rusia, negara seperti Amerika Serikat juga mengembangkannya. Idenya sudah ada sejak Perang Dunia II. Foto: Wikipedia