Mengintip Pabrik Matahari Buatan Terbesar Dunia di Prancis

Diketahui berbagai negara dunia tengah berlomba-lomba mengembangkan energi alternatif yang ramah lingkungan. Proyek internasional reaktor fusi International Thermonuclear Experimental Reactor (ITER) ini pun jadi salah satunya.

Melansir CNN Indonesia, proyek energi paling ambisius di dunia ini menelan anggaran mencapai Rp 342 triliun. Diketahui, Proyek Iter akan mereplikasi reaksi matahari untuk menunjukkan daya fusi yang dapat dihasilkan pada skala komersial.

Proyek ini pun tengah digarap di Prancis Selatan dan diperkirakan akan menjadi reaktor fusi terbesar di dunia ketika mulai beroperasi pada tahun 2035.

Pengembangan proyek fusi nuklir ini menjadi salah satu upaya untuk mengembangkan energi alternatif yang lebih ramah lingkungan. Seperti diketahui, beragam aktivitas manusia di masa kini tak dapat dipisahkan dari penggunaan energi.

Melansir CNN Indonesia, Direktur Jenderal ITER, Bernard Bigot mengatakan fusi nuklir merupakan energi terbarukan. Fusi nuklir dapat memungkinkan transportasi, bangunan dan industri berjalan menggunakan listrik.

Ambisi untuk mengembangkan energi terbarukan ini membuat para ilmuwan dari berbagai negara tak henti melakukan penelitian dan eksperimen untuk meniru proses fusi nuklir yang terjadi di dalam matahari. Pasalnya, para ilmuwan tersebut beralasan proses itu dapat menyediakan sumber listrik murah, aman, dan bersih yang hampir tak terbatas.

Mengutip AP, ada sejumlah negara yang ikut serta dalam pengembangan Proyek internasional reaktor fusi International Thermonuclear Experimental Reactor (ITER) ini, di antaranya Amerika Serikat, China, Rusia, Jepang, India, hingga Korea Selatan.

Belum lama ini, para ilmuwan di ITER Prancis pun menerima pengiriman bagian pertama dari magnet besar yang berkekuatan besar dari pabrikan Amerika. Magnet itu pun disebut sebagai magnet terkuat di dunia dan diklaim lebih kuat dari medan magnet Bumi. Diketahui, Magnet yang dikenal sebagai central solenoid ini akan membantu menggerakkan reaktor fusi nuklir canggih untuk Matahari buatan. Ia akan menjadi jantung dari reaktor fusi terbesar di dunia, International Thermonuclear Experimental Reactor (ITER).

Ketika dirakit sepenuhnya, central solenoid akan memiliki tinggi 18 meter dan lebar 4,3 m. Yang menakjubkan, central solenoid akan mampu menghasilkan medan magnet berukuran 13 tesla atau sekitar 280.000 kali lebih kuat dari medan magnet Bumi. Kekuatan 13 tesla cukup untuk mengangkat seluruh kapal induk di Bumi yang beratnya sekitar 100 ribu ton. Central Solenoid terdiri dari enam modul individu yang akan ditumpuk di dalam pusat reaktor ITER. Seluruh magnet akan berukuran setinggi bangunan empat lantai dan berat 1.000 ton.

Central solenoid akan menjadi "jantung" dari reaktor ITER, karena memungkinkan tim ilmuwan untuk mengontrol reaktan fusi nuklir yang biasanya tidak stabil. Fusi nuklir telah dicapai di dalam beberapa reaktor tokamak sejak tahun 1950-an, tetapi hanya berlangsung selama beberapa detik pada suatu waktu. Rekor terbaru yang dibuat EAST atau sering disebut Matahari buatan China pun, "hanya" berhasil mencapai suhu 160 juta derajat celcius selama 20 detik. Fusi nuklir menjadi pilihan yang layak untuk menghasilkan listrik, dan reaksi ini harus dipertahankan pada tingkat yang konstan serta membutuhkan lebih sedikit energi untuk menghasilkan daripada yang dihasilkannya. John Smith, Director of Engineering and Projects di General Atomics, perusahaan yang membuat magnet mengatakan sangat penting untuk mencapai fusi nuklir berkelanjutan secepat mungkin, agar teknologi ini dapat direplikasi di seluruh dunia.