Blak-blakan Kominfo Soal Lumpuhnya Internet di Jayapura

Foto: Rifkianto Nugroho

Gangguan tersebut terjadi pada Jumat, 30 April 2021 pukul 19.40 WIB. Gangguan tersebut akibat putusnya kabel laut ruas Biak-Jayapura, tepatnya pada posisi 280 kilometer dari kota Biak dengan kedalaman 4.050 meter di bawah permukaan laut (Mdpl).

Gangguan infrastruktur telekomunikasi di Papua murni karena putusnya sistem komunikasi kabel laut, yang diduga diakibatkan oleh faktor alam, yakni longsor bawah laut.

Sebelumnya, sejak tahun 2015 terdapat lima (5) kali kejadian kabel putus pada ruas Biak-Jayapura yang telah diidentifikasi penyebabnya. Empat dari lima kejadian tersebut disebabkan karena faktor alam, sementara satu kejadian disebabkan oleh alat bantu penangkapan ikan.

Putusnya kabel laut tersebut berdampak pada sepertiga total trafik normal sistem komunikasi seluruh Papua, yaitu sekitar 154 dari total 464 Gbps. Adapun area yang terdampak gangguan di Papua berada pada 4 titik, yaitu kota Jayapura, Abepura, Sentani, juga Sarmi.

PT Telkom, telah dilakukan langkah mitigasi langsung melalui aktivasi jaringan backup secara bertahap, dimulai dari layanan suara hingga layanan data yang menyesuaikan ketersediaan bandwidth.

Pada tanggal 17 Mei 2021, jaringan backup ini telah mencapai total kapasitas 4,7 Gbps, ditunjang oleh pemanfaatan link satelit sebesar 2.662 Mbps, radio long haul Palapa Ring Timur sebesar 500 Mbps, dan radio long haul Sarmi-Biak sebesar 1.600 Mbps.

Sebagai upaya mitigasi jangka panjang, PT Telkom telah memulai pembangunan jalur baru kabel laut Jayapura-Sarmi-Waisai sepanjang 1.141 kilometer. Sementara upaya pemulihan jangka pendek terhadap kabel ruas Biak-Jayapura yang terputus, proses penyambungan kabel dan identifikasi penyebab putusnya kabel telah diusahakan sejak tanggal 1 Mei 2021 menggunakan kapal khusus.