Melihat Perjalanan 480 Juta Kilometer Robot NASA ke Mars

Ini adalah bagian keseluruhan dari wahana antariksa yang membawa Perseverance ke Planet Mars. Terlihat ada pelindung panas dan di bagian tengahnya adalah semacam derek angkasa yang menurunkan Perseverance ke permukaan Planet Merah itu. Foto: NASA

Begini wujudnya saat dalam finalisasi pembuatan di pabriknya. Rover Perseverance kira-kira seukuran mobil SUV yang berarti cukup besar. Foto: NASA

Begini rover Perseverance ditempatkan dalam cangkangnya. Rover ini dibuat dengan biaya sekitar USD 2,4 miliar, merupakan rover tercanggih NASA dalam misi ke Mars. Foto: NASA

Desain Perseverance berbasis rover NASA sebelumnya, Curiosity, dengan berbagai penambahan fitur. Selain lebih canggih, materialnya pun lebih kuat. Rover ini dibuat di Jet Propulsion Laboratory, dekat Pasadena, California. Foto: NASA

Perseverance dilengkapi 19 kamera, dan empat kamera tambahan untuk memandu saat proses pendaratan. Salah satu sistem kamera utamanya adalah Mastcam-Z, berfungsi mirip seperti mata manusia. Berbagai instrumennya termasuk perangkat penggalian akan meneliti jejak kehidupan purba di Planet Merah. Foto: NASA

Perseverance dilesatkan 30 Juli 2020 dengan menggunakan roket Atlas V. Ia melesat dari landasan Cape Canaveral Air Force Station, Florida. Foto: NASA

Begitu berada di titik yang tepat, wahana Perseverance melepaskan diri ke Mars, berjalan sendirian sejauh sekitar 480 juta kilometer. Ini ilustrasinya. Foto: NASA

Setelah perjalanan sekitar 6 bulan, ini ilustrasi wahana Perseverance memasuki atmosfer Mars dan langsung bersiap melakukan pendaratan. Ia memasuki atmosfer Mars dengan kecepatan sekitar 19 ribu kilometer per jam dan harus bisa berhenti total 7 menit kemudian agar dapat mendarat dengan aman. Foto: NASA

Proses pendaraan dimulai setelah kapsul kargo yang membawa Perseverance akan terpisah dan memasuki atmosfer, menerjang suhu sekitar 1.300 derajat Celcius. Parasut akan dikembangkan saat berada di ketinggian 11 kilometer atau 4 menit sesudah proses pendaratan. Foto: NASA

Bagian belakang yang terdiri dari perisai penahan panas dan parasut kemudian terpisah saat rover itu berada di ketinggian 2 kilometer. Foto: NASA

Selanjutnya, mesin akan menangani pendaratan dan memperlambat laju rover. Foto: NASA

Menjelang pendaratan, akan difungsikan semacam derek udara, yang akan menurunkan Perseverance dengan kabel. Foto: NASA

Jezero Crater dipilih sebagai tempat pendaratan. NASA memilihnya lantaran dianggap sebagai lanskap paling menarik dari sisi ilmiah. Ada kemungkinan Jezero Crater dulu adalah delta sungai, di mana molekul organik kuno dan tanda kehidupan mikroba mungkin tersimpan dari miliaran tahun silam. Foto: NASA

Komunikasi dengan Perseverance dilakuka oleh Deep Space Network dengan stasiun berada di Madrid, Glodstone dan Canberra. Ada delay komunikasi sampai sekitar 10 menit lantaran jarak yang begitu jauh. Foto: NASA

Perseverance kemudian akan melakukan penggalian tanah yang dicurigai punya jejak kehidupan purba. Foto: NASA

Pasa misi selanjutnya, NASA akan mengirimkan pesawat lain untuk melesatkan kontainer berisi sampel tanah Mars itu ke Bumi. Foto: NASA

Perangkat di orbit Mars kemudian akan menangkap kontainer itu dan menuju ke Bumi. Inilah pertama kalinya ada sampel dari Mars untuk diteliti di Bumi. Foto: NASA

Ini adalah foto resolusi tinggi saat momen pendaratan Perseverance yang dijepret dari perangkat pendaratannya. Foto: NASA via AP

Begitu mendarat, Perseverance juga menjepret foto permukaan Mars resolusi tinggi ini. Foto: NASA via AP

Perseverance tidak sendirian, di perutnya ada helikopter Ingeunity yang nantinya akan diterbangkan. Foto: NASA

Ingenuity akan menjadi wahana pertama yang akan terbang di planet luar Bumi. Ia akan menghadapi sejumlah tantangan, misalnya atmosfer Mars yang begitu tipis sehingga Ingenuity dirancang ringan dengan baling-baling besar dan berputar sangat cepat. Foto: NASA

Rakyat Amerika pun merayakan keberhasilan misi Perseverance mendarat dengan sukses di Planet Mars. Foto: AP/Alastair Grant