Kisah Menakjubkan Orang Terkaya Dunia yang Mau Berhenti Kerja

Jeff Bezos lahir di Alburquerque, New Mexico, 12 Januari 1964. Ibunya bernama Jacklyn Gise Jorgensen dan ayahnya Ted Jorgensen. Orang tuanya cerai ketika Bezos baru berusia setahun. Ketika Bezos 5 tahun, ibunya menikah lagi dengan imigran asal Kuba bernama Miguel Bezos. Foto: istimewa

Bezos sudah tertarik pada pelajaran sains sejak kecil. Ini tidak lepas dari pekerjaan kakeknya yang bekerja di industri luar angkasa. Bezos pun sudah punya kebiasaan bekerja keras sejak remaja. Ia pernah menjadi karyawan restoran cepat saji McDonald's di waktu luang. Foto: Istimewa

Universitas Princenton yang termasuk sangat bergengsi di Amerika Serikat menjadi tempat kuliah Bezos. Dia lulus dengan baik dari jurusan teknik elektrik dan ilmu komputer pada tahun 1986.

Setelah lulus, Bezos pindah pindah kerja. Termasuk di perusahaan Fitel, Bankers Trust dan perusahaan investasi D.E Shaw di mana dia bertemu istrinya, Mackenzie. Di D.E Shaw, dia jadi Vice President termuda. Meski karirnya melesat, Bezos ingin membangun perusahaan sendiri dalam bidang online. Foto: Istimewa

Didukung istrinya, Bezos mengawali perusahaannya, Amazon.com dari garasi rumahnya bersama beberapa karyawan. Dia mulai mengembangkan software untuk memudahkan akses Amazon. Amazon lahir 16 Juli 1995 setelah melakukan tes website pada 300 temannya. Website ini punya nama persis seperti sebuah sungai di Amerika Selatan. Pada awalnya, Amazon hanya menjual buku. Foto: Istimewa

Tanpa promosi berlebihan, Amazon nyatanya langsung mendulang sukses. Amazon memperluas jangkauan pasar ke 45 negara dalam satu bulan berdiri. Dalam dua bulan, pemasaran sudah mencapai nilai USD 200 ribu per minggu. Foto: Istimewa

Hingga pada tahun 1997, Amazon menjual sahamnya pada publik. Meski pesaing berdatangan, Amazon tetap menjadi rujukan utama e-commerce. Pada tahun 1998, Amazon mulai menjual CD dan video. Kemudian mereka menjual segala macam barang dengan layanan cepat dan efisien. Bahkan kemudian menjual gadget Android buatan sendiri, tablet Kindle Fire. Foto: Istimewa

Amazon benar-benar meraksasa. Dari penjualan yang hanya USD 510 ribu pada tahun 1995 menjadi USD 17 miliar pada tahun 2011. Bezos pun masuk dalam deretan orang terkaya di dunia. Foto: Pool

Pada tahun 2000. Bezos mendirikan Blue Origin, perusahaan pesawat luar angkasa. Dia punya visi membangun koloni di luar angkasa suatu saat nanti. Saat ini, Blue Origin telah beberapa kali sukses mengujicoba pesawat ulang alik yang nantinya akan membawa turis ke luar angkasa. Foto: Instagram

Banyak faktor yang menjadikan Amazon sukses luar biasa. Jeff Bezos mengaku tidak pernah ragu untuk melakukan aksi, tidak sekadar berbicara. Bahkan jikalau apa yang ditempuhnya belum tentu berhasil, ia tetap mau mencoba dan mengambil risiko. Foto: Reuters

Bezos pu sudah beberapa tahun berstatus orang terkaya di dunia, mengalahkan Bill Gates. Belakangan, ia mendapat persaingan sengit dari Elon Musk, bahkan sempat tersalip. Namun saat ini, di kembali jadi manusia terkaya dengan harta diestimasi Forbes USD 196 miliar. Foto: Reuters

Rumah tangganya dengan MacKenzie berjalan puluhan tahun tanpa skandal dan dikaruniai 4 orang anak. Sayang pada tahun 2018, Bezos selingkuh dengan presenter televisi bernama Lauren Sanchez sehingga mereka memutuskan bercerai. Foto: BBC Magazine

Bezos harus menyerahkan bagian kekayaan sangat besar bagi MacKenzie yang kemudian juga jadi salah satu orang terkaya di dunia. Ia kini tak malu-malu lagi tampil bersama Sanchez. Foto: AP Photo/Rafiq Maqbool

Di samping kesibukannya bersama Amzon, Bezos juga makin perhatian dengan Blue Origin. Apalagi Blue Origin menjadi salah satu perusahaan yang dikontrak NASA untuk mendaratkan manusia di Bulan beberapa tahun lagi. Foto: Mark Wilson/Getty Images

"Sebagai Kepala Eksekutif, saya akan tetap terlibat dalam inisiatif penting Amazon tetapi juga memiliki waktu dan energi yang saya butuhkan untuk fokus pada Day 1 Fund, The Bezos Earth Fund, Blue Origin, The Washington Post, dan minat saya yang lain," sebut Bezos mengenai rencananya setelah tak lagi menjadi CEO Amazon. Foto: Getty Images