Produk Teknologi Legendaris yang Tamat Riwayatnya di 2020

Periscope: Twitter mengumumkan akan mematikan aplikasi livestreaming Periscope pada Maret 2021. Twitter akan tetap menawarkan opsi livestream lewat fitur Twitter Live yang sudah terintegrasi di aplikasinya. Tim Periscope mengatakan keputusan ini diambil karena jumlah pengguna terus menurun dan biaya operasiona tinggi. Foto: Chris Jackson/Getty Images

Google Hangouts: Google tahun 2020 ini telah memulai proses mematikan Hangouts dan akan memindahkan pengguna ke Google Chat. Masa transisi pengguna dari Hangouts ke Chat di paruh pertama 2021. Google akan memberikan panduan untuk memindahkan semua percakapan. "Mulai paruh pertama 2021, semua orang bisa mulai upgrade dari Hangouts ke Chat," tulis Google. Foto: Android Police

FarmVille: Game FarmVille original akan meninggalkan Facebook di akhir tahun 2020. Zynga selaku kreator FarmVille mengatakan game dimatikan karena Adobe tak lagi mendistribusikan dan update Flash Player. Bulan Juni lalu Facebook mengumumkan menghentikan dukungan game berbasis Flash pada 31 Desember termasuk FarmVille. Di puncak popularitasnya, hampir 30 juta orang memainkan FarmVille tiap hari. Foto: Zynga

Internet Explorer: browser legendaris ini dijadwalkan resmi pensiun tahun depan. Mengingat banyak website dan aplikasi menggunakannya, Microsoft akan mematikannya bertahap. Microsoft menjelaskan bahwa Teams tak lagi mendukung Internet Explorer 11 mulai 30 November 2020. Sedangkan semua layanan dan aplikasi Microsoft 365, akan menghentikan dukungannya untuk Internet Explorer 11 tahun depan hingga akhirnya resmi non aktif pada 17 Agustus 2021. Foto: GettyImages

Samsung S Voice: Jika kalian pengguna setia ponsel Samsung pasti kenal dengan asisten suara S Voice. Sebelum Bixby datang, Samsung memperkenalkan S Voice sebagai alternatif dari Siri-nya Apple atau Google Assistant. Tapi karena potensinya tak pernah dikembangkan, Samsung memutuskan mengganti S Voice dengan Bixby. Maka tidak heran jika akhirnya Samsung memutuskan untuk membunuh S Voice secara permanen. Foto: Istimewa

Flash Player: Adobe belum lama ini memberikan pembaruan terakhir untuk Flash Player dan menyatakan kalau aplikasi tersebut tak lagi bisa dipakai mulai 12 Januari. "Hari ini menandai pembaruan terakhir Flash Player untuk semua negara di luar China Daratan. Adobe tak lagi mendukung Flash Player setelah 31 Desember 2020, dan Adobe akan memblokir konten Flash untuk berjalan di Flash Player mulai 12 Januari 2021," tulis Adobe dalam pernyataannya. Foto: Istimewa

Yahoo Groups: Yahoo Groups, salah satu properti web Yahoo lama yang tersisa, ditutup pada 15 Desember 2020. Situs groups.yahoo.com offline selamanya. Verizon, yang membeli Yahoo pada 2017, mengumumkan keputusan tersebut yang dikirim ke pengguna Yahoo Groups dan pesan yang diposting di situs web Yahoo Groups. Pengumuman ini menandai akhir perjalanan salah satu raksasa layanan internet pada masanya. Foto: PCMag

Blanja.com: Telkom resmi menutup Blanja.com yang dikembangkan bersama eBay per 1 September 2020 sebagai upaya fokus pada bisnis e-commerce korporasi dan UMKM. "TelkomGroup menyampaikan rasa terima kasih yang sebesar-besarnya atas kepercayaan masyarakat serta stakeholder yang selama ini bergabung dan memanfaatkan fasilitas transaksi retail Blanja.com, terutama para pelaku bisnis di seluruh Indonesia," kata Direktur Digital Business Telkom Fajrin Rasyid. Foto: dok BNI

Google Play Music: Google Play Music disetop mulai bulan Septermber 2020. Australia dan Selandia Baru menjadi negara pertama untuk penutupan Google Play Music, lalu secara global aplikasi tersebut dihentikan di Oktober 2020. Sejak bulan Mei lalu telah menawarkan alat transfer untuk pengguna beralih dari Google Play Music ke YouTube Music. Foto: istimewa

GoLife: "Layanan GoLife yang meliputi layanan GoMassage dan GoClean, serta GoFood Festival yang merupakan jaringan pujasera GoFood di sejumlah lokasi, akan dihentikan," kata Gojek, dengan pandemi Corona sebagai salah satu alasannya di mana layanan GoLife yaitu pijat GoMassage, jasa kebersihan GoClean menjadi sulit dilakukan lagi. Foto: detikINET/Agus Tri Haryanto

Segway: sarana transportasi ikonik ini tamat riwayatnya karena tidak lagi akan diproduksi. Menurut laporan eksklusif dari Fast Company, Segway Inc menghentikan produksi kendaraan listrik legendaris tersebut pada 15 Juli 2020 di fasilitas pabrik di New Hampshire, Amerika Serikat. Sebagian pegawai pun kena PHK, tersisa 12 orang untuk menangani garansi dan perbaikan perangkat yang masih digunakan saat ini.Foto: Getty Images

Hooq: Hooq, layanan streaming video on demand asal Singapura menutup layanannya pada 30 April 2020 setelah lima tahun beroperasi. Mereka pun mengucapkan selamat tinggal kepada pengguna di Indonesia lewat media sosial. Persaingan yang ketat dengan layanan streaming lain dan dibutuhkannya banyak sekali modal diduga membuat mereka tidak kuat lagi beroperasi walau cukup banyak penggunanya. Foto: Rachman Haryanto/detikcom