Jack Ma yang Dibanggakan China Sekaligus Dianggap Ancaman

Ini adalah momen perpisahan Jack Ma dari Alibaba, perusahaan yang ia besarkan. Jack Ma mundur dari posisi chairman di September 2019. Suka tampil, ia bergaya bak penyanyi rock pada saat itu. Usai pensiun, Ma berkecimpung di jagat filantrofi. Ia telah mendirikan Jack Ma Foundation sejak tahun 2014. Sektor yang menarik perhatiannya adalah bidang pendidikan, lantaran Ma dulu adalah seorang guru. Tapi di masa pensiun, dia tetap aktif di seminar atau event lainnya. Foto: Reuters

Alibaba yang didirikan Jack Ma adalah salah satu e commerce terbesar di dunia yang dibanggakan negara China. Tengok saja dalam musim belanja Single's Day beberapa hari lalu, Alibaba berhasil mencatat nilai transaksi hingga lebih dari 372 miliar Yuan atau Rp 790 triliun. Foto: detikINET/Adi Fida Rahman

Pemerintah China mengakui jasa besar Jack Ma di jagat teknologi, yang turut membuat negaranya terkerek citranya di dunia internasional. Pada tahun 2018, Jack Ma dan pendiri Tencent Pony Ma menghadiri malam penghargaan yang digelar oleh pemerintah China di Beijing. Mereka termasuk dalam 100 tokoh yang diberi penghargaan atas kontribusi besar pada ChinaFoto: Reuters

Jack Ma kala menenteng piagam penghargaan dari pemerintah China. Alibaba dipandang membantu para pengusaha kecil atau UKM untuk berkibar memasarkan produknya menjangkau seluruh China, bahkan mancanegara. Foto: Reuters

Belum lama ini melalui Alibaba Foundation, Jack Ma menyumbang test kits virus Corona ke Amerika, mengirimkan berbagai perlengkapan medis ke empat negara di Asia Tenggara termasuk Indonesia, dan upaya ini terus berjalan. Jack Ma mengerahkan pengaruhnya membantu Presiden China Xi Jinping meningkatkan citra negara tersebut di dunia setelah dianggap menyebarkan Corona. Foto: Jack Ma Foundation

Selain Alibaba, Jack Ma juga punya perusahaan besar lain, Ant Financial. Alipay sebagai produk andalan Ant, memiliki 711 juta user aktif bulanan dan menangani pembayaran senilai USD 17,2 triliun dalam setahun belakangan. Aplikasi mobile Alipay yang debut di 2009, punya pangsa pasar lebih dari 55%, mengalahkan platform Tencent. Foto: istimewa

Ant Financial beberapa waktu lalu sebenarnya hanya tinggal selangkah IPO di bursa saham Shanghai dan Hong Kong. Dengan nilai diperkirakan USD 37 miliar, IPO Ant diprediksi akan memecahkan rekor IPO tertinggi seperti dulu pernah dilakukan oleh Alibaba. Foto: istimewa

Namun mendadak, proses IPO dihentikan oleh otoritas China. Jack Ma sesaat sebelum IPO itu, berpidato yang membuat regulator China marah. Dia menyerang bank dan lembaga pengawas keuangan China. Ma menyebut aturan keuangan di China menghambat inovasi dan harus direformasi untuk memicu pertumbuhan ekonomi. Foto: istimewa

Kabarnya, presiden China Xi Jinping sendiri yang meminta disetopnya rencana initial public offering (IPO) Ant. Kisruh teranyar merupakan akumulasi ketegangan selama bertahun-tahun dengan pemerintah yang mewaspadai penetrasi layanan pembayaran digital Ant. Foto: DW (News)

Alibaba dan Ant milik Jack Ma, Tencent milik Pony Ma dan lainnya memang di satu sisi membanggakan. Namun demikian di sisi lain pemerintah China juga tak ingin mereka terlalu merajalela tanpa aturan. Foto: Reuters

Seperti di Amerika Serikat, sektor teknologi di China berkembang sebagian besar tanpa regulasi. Kini di beberapa arena, pemerintah mulai mengetatkan aturan. "Seperti Washington, Beijing punya hubungan antara suka dan benci dengan para juara teknologinya," kata Kendra Schaefer, pengamat di biro konsultasi Trivium China. Foto: Reuters

Jack Ma mungkin berpotensi kehilangan banyak uang, tapi ia pasti maju terus. "Seorang pria yang mendaftar Harvard 10 kali sepertinya tidak akan gentar dengan sebuah penolakan dari regulator," sebut BBC. Dia memang sangat ulet, ini adalah foto di saat ia dan para pendiri mendirikan Alibaba dari nol. Foto: internet