Aneka Peluang Usaha Berkebun Dibantu Teknologi Digital

Teknologi digital bukan cuma membantu hobi berkebun di saat pandemi Corona. Pedagang tanaman hias juga untung dari jualan online. (Dian Utoro Aji/detikcom)

Pedagang tanaman hias, Fahru Rozi (45) di Desa Bakalan Krapyak, Kecamatan Kaliwungu, Kudus, mengalihkan pemasaran ke digital dan dilakukan secara online (Dian Utoro Aji/detikcom)

Ada beberapa jenis tanaman hias yang ramai diburu pembeli. Kata dia tanaman hias itu seperti Monstera Delicosa atau yang dikenal dengan janda bolong (Dian Utoro Aji/detikcom)

Ahmad Fauzi (30) di Karawang juga menggeluti bisnis tanaman hias. Sejumlah platform marketplace menjadi senjatanya dalam berdagang ke seluruh Indonesia. (Luthfiana Awaluddin/detikcom)

Hidroponik juga jadi peluang usaha yang menarik. Budi Gunawan di Cirebon mengandalkan Instagram dan online shop untuk memasarkan hasil panennya (Sudirman Wamad/detikcom)

Asep Mulyana (50) di Desa Sukajaya, Kecamatan Lembang, Kabupaten Bandung Barat meraup jutaan rupiah dari berjualan janda bolong tipe variegata yang mahal. Dia memakai Facebook dan media sosial lainnya (Whisnu Pradana/detikcom)

Sekarang zamannya berkebun digital. Cari bibit, jual beli, tutorial perawatan dan lain-lain dibantu dengan smartphone. (Whisnu Pradana/detikcom)

Toko sayur online juga menjadi tren bisnis yang menarik di saat pandemi. Inilah salah satu contoh berkebun digital, usaha pertanian dibantu dengan teknologi digital untuk pemasaran (Erliana Riady/detikcom)

Ahmad Khoirudin adalah petani di Dusun Koripan, Desa Banggle, Kecamatan Kanigoro, Blitar. Dia mengembangkan usaha jualan sayur online Super Fresh yang dikemas dalam kardus rapi langsung ke pembeli (Erliana Riady/detikcom)

Ahmad menerapkan prinsip berkebun digital. Dia dan temannya membuat aplikasi Super Fresh - Dijamin Fresh dan tersedia di Google Play. Ahmad juga mempromosikan sayurnya lewat Instagram dengan akun Superfreshcom. (Fitraya Ramadhanny/detikcom)

Tak hanya kualitas produk yang dia utamakan. Karena menyasar segmen menengah ke atas, packaging pun sangat diperhatikan. (Erliana Riady/detikcom)

Bisnis tanaman hias melonjak di Karanganyar, Jawa Tengah saat pandemi Corona. Marketplace jadi andalan untuk memperluas usaha. Salah satunya toko Rindang Ijo milik Dwi Laksono (41) di Dukuh Sayuran, Desa Kemuning, Kecamatan Ngargoyoso, Karanganyar (Istimewa)

Owner Kirana Flowers, Sri Kirana (35) membuka lapak di berbagai marketplace. Instagram menjadi lahan yang paling banyak diakses pembelinya. (Istimewa)

Tanaman hias mengalami lonjakan permintaan di masa pandemi virus COVID-19. Para pengusaha tanaman hias pun ramai-ramai menangkap peluang ini dengan berkebun digital, memindahkan dagangan mereka ke pasar online. (Istimewa)

Pandemi COVID-19 membuat banyak pelaku agrobisnis memanfaatkan teknologi digital. Berkebun jamur tiram pun dibantu medsos dan marketplace untuk promosinya seperti Dante Putratama di Cimahi (Whisnu Pradana/detikcom)