Anjing Bernyanyi yang Bangkit dari Kepunahan di Papua

Anjing bernyanyi yang diperkirakan telah punah di alam liar sekitar 50 tahun lalu, dipastikan sudah ditemukan lagi di Puncak Jaya, Papua. (BBC Magazine)

Disebut anjing bernyanyi karena ketika melolong, suara yang dikeluarkan dalam nada tinggi tersebut terdengar naik turun seperti berirama. (Istimewa/Hendra Kurniawan Maury)

Keberadaan anjing langka ini sudah dilaporkan tim ilmuwan dalam jurnal ilmiah Proceedings of the National Academy of Sciences. (Istimewa/Maximus)

Awalnya, pada 2012 anjing-anjing ini terlihat di sekitar tambang PT Freeport Indonesia di Grasberg, Timika, Papua, dengan ketinggian 3.352 hingga 4.267 mdpl, tepatnya di kawasan Pegunungan Tengah di rangkaian Pegunungan Jayawijaya (dok Istimewa/Maximus)

Pemandu wisata petualangan melaporkan keberadaan anjing ini dan tim ilmuwan pun mulai bergerak meneliti ke Puncak Jaya, Papua. Saat detikcom ikut ekspedisi ke Cartensz juga melihat anjing ini (dok Istimewa/Maximus)

Tim ilmuwan mengumpulkan feses dan DNA anjing gunung ini untuk diteliti. Ternyata mereka ada spesies anjing bernyanyi yang disangka sudah punah di alam liar sejak 50 tahun lalu (dok Istimewa/Maximus)

Dari hasil penelitian dengan membandingkan pada anjing bernyanyi yang ada di penangkaran luar negeri, terbukti bahwa ini memang Singing Dog atau nama latinnya Canis hallstromi (dok Istimewa/Maximus)

Anjing ini beberapa kali masuk ke kawasan pertambangan Freeport di Pegunungan Jayawijaya, namun memang dibiarkan saja demi kelestariannya (dok Istimewa/Maximus)