Belajar dari Rumah Bebas Kuota Internet, Mau?

Belajar dari rumah pada masa pandemi Corona bukan artinya harus boros kuota. Kalau mau tanpa kuota bisa kok, yaitu dengan teknologi radio komunitas. (Robby Bernardi/detikcom)

SDN 1 Tegalontar, Kecamatan Sragi, Kabupaten Pekalongan, Jawa Tengah, memanfaatkan radio komunitas yang digunakan para guru dalam memberikan pelajaran tanpa harus tatap muka dengan murid-muridnya (Robby Bernardi/detikcom)

Kepala Sekolah SDN 1 Tegalontar, Yoso mengatakan hanya 50 persen siswa yang punya smartphone. Ini jadi alasan mereka beralih ke teknologi radio (Robby Bernardi/detikcom)

Para guru mempersiapkan bahan pelajaran. Mereka mengajar bergantian dengan cara siaran radio (Robby Bernardi/detikcom)

Mengajar yang bebas kuota internet dengan cara melalui radio komunitas. Radio komuntas ini akan menjangkau semua siswanya. (Robby Bernardi/detikcom)

Radio komunitas yang ada bisa menjangkau semua anak-anak sekolah. Bisa pakai radio di rumah atau dari smartphone dengan aplikasi bawaan ponselnya jadi tidak makan kuota (Robby Bernardi/detikcom)

Para guru memang harus menyesuaikan belajar menjadi penyiar agar materi pembelajaran dapat diterima oleh para siswa walaupun tanpa harus bertatap muka. (Robby Bernardi/detikcom)

Uci Kursih guru Kelas V SDN 1 Tegalontar mengatakan dirinya harus bisa menyesuaikan dari yang biasanya mengajar bertatap muka kini hanya berhadapan dengan operator radio komunitas (Robby Bernardi/detikcom)

Setiap hari, radio kumunitas ini akan menyiarkan mata pelajaran di sekolah pada pukul 09.00-12.00 WIB. Siaran diulang sore hari. 1 Pelajaran sekitar 30 menit siaran (Robby Bernardi/detikcom)

Para siswa SDN 1 Tegalontar, 30 menit sebelumnya telah siap di depan radio dengan menggunakan seragam sekolah. (Robby Bernardi/detikcom)

Satu kelompok kecil ini mendengarkan suara radio sembari membuka buku paket yang sebelumnya telah dibagi oleh pihak sekolah. (Robby Bernardi/detikcom)

Biasanya para siswa akan membentuk satu kelompok berisi lima siswa untuk belajar bersama. Kelompok kecil ini biasanya terdiri dari anak-anak yang jarak rumahnya berdekatan. (Robby Bernardi/detikcom)

Mereka belajar dengan protokol kesehatan dan jaga jarak. Mereka akan selesai sekolah pada pukul 12.00 WIB. (Robby Bernardi/detikcom)

Mereka mengaku senang karena bisa belajar seperti layaknya di sekolah. Setiap hari mereka bergantian belajar di rumah temannya (Robby Bernardi/detikcom)

Kepala Dinas Pendidikan Dan Kebudayaan Kabupaten Pekalongan, Sumarwati, mengapresiasi upaya SDN 01 Tegalontar, Sragi, yang memanfaatkan radio komunitas untuk proses belajar siswa di rumah (Robby Bernardi/detikcom)