Usir Bosan Saat Karantina, Warga Tiru Gaya Lukisan Terkenal Dunia

Lukisan pertama adalah karya legendaris lukisan Mona Lisa karya Leonardo Da Vinci yang dilakukan reproduksi ulang oleh warga bernama Julia Tabolkina dengan tujuan sebagai bentuk kerinduan dia terhadap lukisan tersebut. Lukisan Mona Lisa ini dibuat oleh seniman Perancis pada abad ke-16 dan menjadi karya fenomenal sepanjang abad karena menjadi pusat studi di dunia seni rupa. Julia Tabolkina via AP.

Selanjutnya adalah lukisan Gadis Beranting Mutiara karya dari Seniman Belanda bernama Jan Vermeer yang dibuat pada abad-16. Karya ini direpro ulang oleh warga russia bernama Vitaly Fonarev dengan berdandan seperti lukisan tersebut. Karya ini sering disebut “Mona Lisa dari Belanda”, lukisan paling cantik yang pernah dihasilkan oleh pelukis Flemish. Bahkan lukisan ini pernah dibuat menjadi sebuah novel sejarah dengan judul“Girl with Pearl Earring”, karya Tracy Chevalier, 1999. Vitaly Fonarev via AP.

Lalu ada karya The Frugal Meal yang dibuat oleh Seniman Spanyol Pablo Picasso dengan teknik media baru pada tahun 1904. Kaya ini repro kembali oleh warga Rusia bernama Irena Kazatsker. Perlu diketahui karya Pablo Picasso ini saat itu merajai dunia seni rupa hingga tujuh dekade. Lukisan ini menceritakan tentang manusia yang terbuang pada zaman itu dengan visual pria yang kurus kering dan wanita yang menanti anggur kosong. Irena Kazatsker via AP.

Karya selanjutanya adalah milik Pompeo Massani yang dibuat pada abad ke 18. Pompeo adalah seniman dari negara Italia.Pompeo ini dikenal dengan seniman painting pada ke-18. Karya beliau di repro kembali oleh Yulia Savinikh. Yulia Savinikh via AP.

Karya ini memiliki judul wanita laundry atau tukang cuci baju yang dbuat oleh seniman Perancis Jean-Baptiste Greuze pada tahun 1761. Saat pandemi COVID-19 karya ini direpro kembali oleh Natalya Altypina. Karya milik Jean ini memiliki arti buruh tukang cuci yang memiliki peran ganda sebagai pembantu maupun objeksitas seksual pada zaman itu serta majikan yang keras terhadap kasta bawah. AP Photo/Natalya Altypina.

Masih dengan karya Pablo Picasso dengan judul Weeping Woman yang dibuat pada tahun 1937 di Perancis. Karya ini dibuat dengan media lukisan di atas kamvas. Lukisan ini menggambarkan tentang kesedihan wanita pada zaman itu dengan depresi yang dia alami. Karya ini di repro ulang oleh Katrusya Kosilkova. Katrusya Kosilkova via AP.

Selanjutanya adalah karya lukisan dari seniman asal Jerman bernama Edvard Munch asal Norwegia kelahiran 1944. karya beliau direproduksi kembali oleh Natalia Rubina. Perlu diketahui seniman Edvard Munch memiliki ciri khas sebagai pelukis ekspresionisme yang menggambarkan penderitaan. Gambarannya terhadap kesengsaraan atau penderitaan sangat memengaruhi perkembangan ekspresionisme di Jerman pada awal abad ke-20. Natalia Rubina via AP.

Beralih ke lukisan selanjutnya adalah karya dari pelukis Austria bernama Gustav Klimt. Lukisan ini menceritakan tentang wanita dengan kekuatan magisnya. Lukisan ini di repro kembali oleh Anastasia Veras. Seniman Gustav Klimt adalah adalah seorang pelukis Austria beraliran simbolisme. Ia adalah salah satu anggota paling terkenal dari gerakan Art Nouveau Wina (Vienna Secession). Karya-karya besarnya termasuk lukisan, mural, sketsa, dan objek-objek seni lainnya, sebagian besar dipajang di Vienna Secession gallery. Subyek utama Klimt adalah tubuh wanita, dan karya-karyanya diwarnai erotisme. Anastasia Vera via AP.

Ruslan Ablaev yang dengan niat menggantungkan beberapa apel di dinding rumah mereka. Kemudian mengenakan pakaian unik untuk menirukan karya lukisan 'Folk Humour' milik Bakhtiyar Umarov. Ruslan Ablaev via AP.

Terakhir karya milik pelukis asal dari Belarus bernama March Chagall. Karyana di repro kembali oleh Galina Vishnevskaya. Marc Chagall adalah seniman modern abad ke 20.Seorang pelukis, ilustrator buku, pembuat keramik, pelukis kaca patri, desainer panggung dan pembuat permadani, Beliau adalah pelukis yahudi yang terkenal pada abad ke-20. Galina Vishnevskaya via AP.