Sosok Mike Hughes yang Meninggal Saat Buktikan Bumi Datar

Mike 'Mad Mike' Hughes adalah seorang pengikut teori Bumi datar yang juga pencari tantangan (daredevil). Foto: Facebook

Ia telah beberapa kali membuat roketnya sendiri untuk membuktikan bahwa Bumi sebenarnya datar. Foto: Facebook

Roket buatannya dibangun dengan dana yang terbatas dan sering mengalami gagal terbang. Foto: Facebook

Pada tahun 2018 Hughes berhasil terbang hingga ketinggian 1.875 kaki (572 meter). Foto: Facebook

Tapi upayanya untuk meluncurkan roket bertenaga uap pada tahun 2019 gagal. Foto: Facebook

Kegagalan itu karena masalah pada pemanas air yang tidak bisa memanaskan air hingga suhu yang dibutuhkan yaitu 200 derajat Celcius. Foto: Facebook

Dalam misi peluncurannya kali ini, Hughes berniat terbang hingga ketinggian 5.000 kaki (1.524 meter). Foto: Facebook

Ia meluncur dari wilayah Barstow, California menggunakan roket yang dibuatnya bersama Waldo Stakes. Foto: Facebook

Perjalanan Hughes juga direkam oleh Science Channel sebagai bagian dari serial dokumenter berjudul 'Homemade Astronaut'. Foto: Facebook

Sayangnya peluncuran tersebut berakhir fatal dan Hughes meninggal dunia di usia 64 tahun. Foto: Facebook

Kematian Hughes baru dikonfirmasi oleh pihak Science Channel. Roketnya mengalami crash landing yang berakibat fatal. Foto: Facebook

"Duka cita yang mendalam kami tujukan kepada keluarganya selama masa sulit ini. Ini merupakan mimpinya, dan Science berada di sana untuk merekam perjalanannya," kata juru bicara Science Channel dalam keterangan resminya. Foto: Facebook

Dulunya, Hughes sering menyebut dirinya percaya bahwa Bumi itu datar dan mengatakan misinya ini dilakukan untuk melihat langsung lengkungan Bumi. Ia bahkan memiliki merchandise-nya sendiri. Foto: Facebook

"Perjalanan ini hanya tahap awal dari program antariksaku untuk membuktikan bahwa Bumi itu datar," ujarnya beberapa waktu lalu. Foto: Facebook

Tapi pada Agustus 2019, Hughes mengatakan bahwa kepercayaannya itu bukan motivasi utamanya, tapi keinginannya untuk melihat sejauh mana kemampuan roket buatan sendiri. Foto: Facebook