Tanah jarang, atau rare earth, merupakan 17 elemen yang terdiri dari lantanum, serium, praseodimium, neodimium, prometium, samarium, europium, gadolinium, terbium, disprosium, erbium, tulium, iterbium, lutetium, skandium, dan itrium. Foto: Rare Element Resources
China merupakan produsen tanah jarang terbesar di dunia, sekaligus eksportir terbesar bagi Amerika Serikat. Foto: Internet/ebcitizen.com
Sepanjang 2017, China menguasai 81% dari total produksi tanah jarang di seluruh dunia. Foto: Reuters
Kemudian, sepanjang 2014-2017, 80% dari total tanah jarang yang diimpor oleh Amerika Serikat berasal dari China. Foto: Reuters
Selain menjadi produsen terbesar dunia, China juga merupakan konsumen tanah jarang terbesar di dunia. Foto: Reuters
Manufaktur peralatan elektronik jadi sektor yang paling tinggi penggunaan tanah jarangnya di China, baik itu untuk kebutuhan domestik maupun ekspor. Foto: Reuters
Tanah jarang, rare earth, dinamai demikian lantaran sulit dan mahal untuk diproduksi. Proses produksinya juga menimbulkan polusi yang besar. Foto: Reuters
Selain China, ada beberapa lokasi yang menjadi tempat penambangan tanah jarang. Beberapa di antaranya adalah India, Afrika Selatan, Kanada, Australia, Estonia, Malaysia, dan Brazil. Foto: Reuters
Yang menarik, Amerika Serikat sempat menjadi pemasok tanah jarang terbesar di dunia hingga 1980an dengan pusat penambangan di Mountain Pass, California. Foto: Reuters
Amerika Serikat kalah bersaing dengan China yang memberikan harga lebih murah dan mulai menguasai pasar global sejak akhir 1980an. Foto: AFP PHOTO/MARK RALSTON
Beberapa penggunaan rare earth dapat ditemukan di sejumlah produk. iPhone salah satunya, yang menggunakan tanah jarang di layar, sirkuit, hingga speaker. Foto: detikINET/Adi Fida Rahman
Mobil listrik dan mobil hibrida juga membutuhkan tanah jarang, seperti untuk baterai dan motor penggeraknya. Foto: Tesla Motors
Tanah jarang juga dapat ditemukan pada mesin jet milter. Foto: Press TV
Tanah jarang juga berguna sebagai katalis di tempat kilang minyak. Foto: Selfie Miftahul Jannah
Beberapa perlengkapan tentara seperti night vision juga membutuhkan tanah jarang untuk pembuatannya. Foto: Getty Images/AFP/F. Nureldine