Potret Warna Tahun 1980-an Ungkap Sisi Lain Korea Utara

Saat kepemimpinan Kim II-Sung, dibuat beragam poster iklan dengan foto warna untuk mendorong warga yang tinggal di negara-negara komunis mau berkunjung ke Korea Utara. Pada iklan tersebut diperlihatkan pencitraan warga dan turis bersantai di pantai, menikmati wahana taman hiburan hingga kulineran makanan lokal. (Foto: Retro DPRK/News Dog Media)

Foto-foto ini diambil sebelum jatuhnya Uni Soviet. Dan kala itu, hanya orang-orang komunis yang diizinkan untuk masuk ke Korea Utara. Para wisatawan pun bisa menikmati fasilitas menikmati berenang di laut. (Foto: Retro DPRK/News Dog Media)

Pariwisata menjadi sumber pendapatan penting bagi Korea Utara sampai saat ini meskipun pengunjung tetap terbatas. Iklan ini kala itu juga dianggap propaganda bahwa Korea Utara sama saja suasananya dengan negara-negara lainnya. (Foto: Retro DPRK/News Dog Media)

Ibu dan anak digambarkan gembira bermain wahana di taman bermain bernama Taesongsan Funfair yang terletak di kota Pyongyang. (Foto: Retro DPRK/News Dog Media)

Patung raksasa Kim Jong-Il di tengah kota Pyongyang sejak dulu juga jadi lokasi wisata andalan. (Foto: Retro DPRK/News Dog Media)

Berbondong-bondong menikmati wahana kicir angin. (Foto: Retro DPRK/News Dog Media)

Meski bisa pergi berhiburan, ternyata semua wisawatan akan ditemani seorang pemandu untuk mengontrol ke mana mereka pergi, apa yang dilakukan dan apa saja yang boleh difoto. (Foto: Retro DPRK/News Dog Media)

Taman ini sudah dibangun pada tahun 1977. Foto: Retro DPRK/News Dog Media

Salah satu permainan yang kelihatannya adalah bom bom car. Foto: Retro DPRK/News Dog Media

Wahaya roket yang digemari anak-anak pada saat itu. (Foto: Retro DPRK/News Dog Media)

Kwansong Tancha, adalah rollercoaster utama di Taesongsan yang beroperasi pada tahun 1980-an. Pada saat itu waha ini menjadi daya tarik wisatawan. Sayangnya sudah rusak akibat banjir parah pada tahun 2007 dan kini sudah tidak beroperasi (Foto: Retro DPRK/News Dog Media)

Gaya wanita Korea Utara saat menaiki kendaaraan taksi di depan sebuah hotel di Pyongyang. (Foto: Retro DPRK/News Dog Media)