Elon Musk Bangun Pabrik Tesla Rp 28 Triliun di China
Logi dan bendera Tesla tampak berkibar di area yang akan dijadikan pabrik mobil Tesla. Foto: Reuters
Pabrik di Shanghai ini resmi mulai dibangun dan pada akhir tahun rencananya sudah bisa memproduksi Tesla Model 3 untuk pasar lokal dengan harga lebih terjangkau. Foto: Reuters
China menjadi pasar penting bagi Tesla karena banyaknya permintaan. Memproduksi secara lokal, Gigafactory mungkin akan menghindarkan Tesla dari panasnya perang dagang antara Amerika Serikat dengan China yang dapat berimbas pada harga. Foto: Reuters
Bahan-bahan untuk membuat Gigafactory mulai berdatangan. Pendirian pabrik ini membuktikan China tetap terbuka pada investasi dari AS meski situasi perdagangan antara mereka cenderung memanas. Foto: Reuters
Elon Musk berbicara bersama para pejabat pemerintah setempat. Ia mengestimasi biaya pembuatan Gigafactory akan mencapai USD 2 miliar atau di kisaran Rp 28 triliun. Foto: Reuters
“Dengan sumber daya di sini, kami pikir dapat membangun Shanghai Gigafactory dalam waktu cepat dan harapannya mulai memproduksi Model 3 pada akhir tahun ini dan bertambah volumenya tahun depan,” kata pria yang juga pemilik perusahaan antariksa SpaceX ini. Foto: Reuters
Mobil listrik memang semakin laku di China karena pemerintah berniat menggalakkan penjualan mobil ramah lingkungan ini. Foto: Reuters
Pembangunan pabrik ini bisa menekan harga mobil Tesla yang makin tinggi karena tarif impor yang diterapkan China pada kendaraan asal Amerika Serikat. Foto: Reuters
Seusai pidato, Elon pun melakukan peninjauan pada lokasi pabrik di tengah hujan. Foto: Reuters
“Penjualan Tesla belakangan menurun karena harga tinggi dari tarif. Kompetisi juga makin panas. Semakin cepat konstruksi pabrik ini semakin baik,” sebut Alan Kang, analis di LMC Automotive. Foto: Reuters
Penampakan dealer resmi mobil Tesla di Shanghai. Foto: Reuters
“Mobil yang terjangkau memang harus dibuat di benua yang sama dengan wilayah konsumen,” tulis Elon dalam tweet-nya belum lama ini. Foto: Reuters