Karya Hebat dari Pelukis Tunanetra yang Mengagumkan

Adalah John Bramblit yang pada tahun 2001 harus kehilangan penglihatannya akibat penyakit kompilasi epilepsi yang dideritanya. (Foto: John Bramblit)

Namun dari kebutaannya karirnya sebagai seorang pelukis justru bersinar dan menjadi terkenal di Amerika. (Foto: John Bramblit)

Bramblitt mengalami gangguan mata “functionally blind” yang berarti bahwa matanya hanya bisa membedakan antara sinar matahari dan kegelapan. (Foto: John Bramblit)

Meski demikian ia telah mengembangkan cara baru untuk melukis yakni dengan rasa sentuhan. (Foto: John Bramblit)

"Pada dasarnya apa yang saya lakukan adalah mengganti segala sesuatu yang mata akan lakukan untuk seorang seniman yang terlihat dengan rasa sentuhan," tulisnya di Brambliit. (Foto: John Bramblit)

Dicertiakan Bramblit pada awalnya ia sama sekali tidak terpikirkan untuk melukis tanpa bisa melihat. Namun dengan melukis telah mengubah hidupnya. (Foto: John Bramblit)

Ia menggunakan cat bertekstur sehingga bisa meraba-raba goresan cat warna di atas kertas kanvas. (Foto: John Bramblit)

Bramblitt belajar sendiri bagaimana cara melukis di kanvas dengan berbagai warna cat. (Foto: John Bramblit)

Dia juga memiliki solusi menarik untuk soal warna "Semua botol dan tabung cat di studio, saya menggunakan 'Brailled', dan ketika pencampuran warna, saya menggunakan resep." tambahnya. (Foto: John Bramblit)

Dengan kata lain ia akan mengukur bagian yang berbeda dari masing-masing warna yang saya butuhkan untuk menghasilkan campuran warna yang tepat. (Foto: John Bramblit)

Karya seninya bahkan sudah terjual di ratusan negara dan mendapatkan banyak penghargaan seperti 'Most Inspirational Video of 2008' dari Youtube, dan tiga Presidential Service Awards untuk lokakarya seni inovatif. (Foto: John Bramblit)

Selain menjadi pelukis, Bramblit ternyata juga seorang penulis dengan menciptakan buku berjudul ' Shouting in the Dark'. (Foto: John Bramblit)

Sosok Bramblit yang menginspirasi banyak orang meski dengan keterbatasan fisiknya ia mampu berkarya. (Foto: John Bramblit)