Temuan Hoax Pilpres: Bawa-bawa Jokowi, Prabowo, Sampai Dian Sastro

Dian Sastro dengan tagar ganti presiden berupa hasil editan oleh pihak tak bertanggungjawab. Foto: Dok. Kemenkominfo

Survei ini dinyatakan hoax oleh Kominfo. Foto: Dok. Kemenkominfo

Megawati setuju PKI bangkit ini tidak benar. Foto: Dok. Kemenkominfo

Informasi bohong terkait pelaku bom bunuh diri di Surabaya masih hidup dan dukung 2019 ganti presiden. Foto: Dok. Kemenkominfo

Hoax tentang Prabowo punya hutang sebesar Rp 17 triliun Foto: Dok. Kemenkominfo

Akhirnya Najwa Shihab dukung Prabowo-Sandi. Nyatanya, foto ini diambil saat Sandi ke acara Mata Najwa pada 3 Agustus 2016, sebelum Sandi maju jadi cawapres. Foto: Dok. Kemenkominfo

Ratna Sarumpaet diancam pemerintah. Berita ini tidak benar, karena Ratna sudah mengakui perbuatannya. Foto: Dok. Kemenkominfo

Presiden pesta untuk menyambut para delegasi IMf di atas penderitaan korban bencana Palu merupakan kabar bohong alias hoax. Foto yang beredar itu merupakan kunjungan kepresidenan ke Jepang pada 22-25 Maret 2015. Foto: Dok. Kemenkominfo

Tulisan tagar 2019 ganti presiden di kaos yang dipegang oleh petarung UFC Khabib Nurmagomedov ini merupakan foto hasil editan alias hoax. Foto: Dok. Kemenkominfo

KH Mar'uf Amin mencium pipi wanita bukan muhrim. Kenyataannya, foto tersebut adalah Hj. Wury Estu Handayani yang tak lain adalah istri beliau. Foto: Dok. Kemenkominfo

Surat pemanggilan KPK terhadap Kapolri Tito Karnavian. Informasi ini telah dibantah oleh pihak polisi dan KPK. Foto: Dok. Kemenkominfo

Broadcasting SMS/pesan WA Jokowi membagikan pulsa gratis. Ini pun hoax. Foto: Dok. Kemenkominfo

Hoax lain yaitu China segera mengirim 3 juta warganya ke Indonesia atas keinginan Jokowi. Adapun situs yang mempublikasikan berita tersebut tidak terdaftar di dewan pers. Foto: Dok. Kemenkominfo

Foto Prabowo di dinding pemimpin luar negeri. Faktanya itu bukan foto asli. Foto: Dok. Kemenkominfo

Hoax simulasi orang gila dibawa ke TPU. Kenyataannya adalah foto itu yang terjadi di Bali terkait pembunuhan dukun yang sedang mengobati orang gila tersebut. Foto: Dok. Kemenkominfo