Mengintip Kesibukan Gudang Toko Online Antar 180 Juta Barang

Ini adalah suasana salah satu gudang Amazon yang berlokasi di Robbinsville, New Jersey, Amerika Serikat pada 26 November 2018. Foto: Reuters

Tampak gudang ini penuh dengan begitu banyak barang yang siap diantarkan ke konsumen begitu dipesan. Foto: Reuters

Amazon mengatakan ada 180 juta item barang dipesan oleh konsumen dalam kurun waktu 5 hari dari Thanksgiving sampai Cyber Monday. Berbagai gudang Amazon di Amerika Serikat pun sangat sibuk karenanya. Foto: Reuters

Terkhusus di hari Cyber Monday yang jatuh pada 26 November, Amazon menyebutkan mendapatkan rekor pesanan tertinggi dibandingkan sebelum-sebelumnya. Foto: Reuters

Barang dilabeli secara otomatis dengan mesin di gudang Amazon. Foto: Reuters

Kemudian barang yang sudah dibungkuns dan dilabeli, ditaruh rapi di conveyor belt. Foto: Reuters

Setiap kardus memiliki logo Amazon yang khas. Foto: Reuters

Cyber Monday, seperti namanya, dapat diterjemahkan sebagai Senin Siber. Di AS, ini merupakan momen rangkaian ajang belanja setelah Thanksgiving dan sebelum periode Natal. Foto: Reuters

Jika Black Friday "dirayakan" pada hari Jumat tepat setelah Thanksgiving di AS, Cyber Monday berlangsung segera setelah itu di hari Senin. Maka, Cyber Monday tahun ini hadir pada hari Senin (26/11/2018) ini. Foto: Reuters

Menilik sejarahnya, Cyber Monday dihadirkan untuk mendorong konsumen berbelanja online. Platform itu pula yang menjadi perbedaan utama Cyber Monday dengan Black Friday. Istilah "Cyber Monday" sendiri dicetuskan tahun 2005 silam. Foto: Reuters

Di masa sibuk seperti ini, Amazon banyak merekrut karyawan paruh waktu. Foto: Reuters

Bertumpuk-tumpuk pesanan konsumen yang siap dibungkus lalu diantarkan. Foto: Reuters