Cara Foya-foya Pendiri Uber Setelah Kaya Raya

Sebelum melahirkan Uber, Travis Kalanick sempat mendirikan sebuah startup bernama Red Swoosh yang bergerak di bidang software pada 2000. Foto: GettyImages

Pada 2007, ia kemudian menjualnya ke Akamai dengan mahar USD 23 juta. Hal ini membuatnya kaya raya dan masuk jajaran jutawan (dalam kurs dollar AS). Foto: GettyImages

Sudah kaya raya, Kalanick pun langsung menjelajahi dunia selama setahun dengan uang hasil penjualan startup yang ia dirikan itu. Foto: Bizjournals

Spanyol jadi salah satu di Eropa yang jadi tempat persinggahannya. Foto: Istimewa

Kemudian ia pergi ke Jepang. Foto: (Rachman Haryanto/detikTravel)

Yunani jadi negara berikutnya di Eropa yang ia kunjungi. Foto: (Costa Navarino)

Islandia yang terkenal akan Blue Lagoon juga dikunjunginya. Foto: Thinkstock

Negara bersuhu dingin lainnya, yaitu Greenland, tak luput jadi destinasi Kalanick. Foto: (greenland.com)

Hawaii ikut masuk dalam daftar negara yang dikunjunginya dalam agenda keliling dunianya itu. Foto: (Hawaii Tourism Authority/Facebook)

Prancis jadi negara Eropa lain yang disambanginya. Foto: (BBC Travel)

Australia yang terkenal dengan Opera House jadi tempat persinggahan berikutnya. Foto: Tourism Australia

Portugal yang memiliki sejumlah kastil tak lupa dikunjunginya. Foto: (Thinkstock)

Senegal yang punya danau berwarna merah muda bernama Danau Retba masuk dalam agenda jalan-jalan pendiri Uber. Foto: (Thinsktock)

Gaya hidupnya selepas jadi jutawan ternyata membantunya menemukan ide untuk mendirikan Uber. Foto: GettyImages

USD 800 dihabiskannya untuk menyewa mobil ketika merayakan tahun baru. Dari situ ia mendapat ide untuk membuat layanan ride-hailing yang harganya murah. Foto: Bizjournals