Path, Friendster, dan Aplikasi Penuh Kenangan Lainnya

WinAmp: Orang generasi 1990-an atau 2000-an pasti tidak asing dengan yang namanya WinAmp. Mungkin ini adalah aplikasi pemutar musik yang paling melegenda di komputer. Pengguna juga bisa mengganti tampilan WinAmp dengan berbagai skin yang tersedia. Foto: istimewaFoto: istimewa

Foursquare: Masih ingat dengan Foursquare? Jejaring sosial berbasis lokasi ini pernah amat populer di Indonesia. (Foto: iStock/Foursquare)

ACDSee: Hobi melakukan edit foto sederhana? Komputer di awal tahun 2000-an pasti tak luput dari kehadiran aplikasi ACDSee. Aplikasi ini merupakan pengedit foto sederhana, sekaligus sebagai manajemen koleksi foto. Foto: istimewa

Mirc: Bisa dibilang popularitas pesan instan meningkat berkat Mirc. Ini adalah layanan chatting berbasis teks sederhana, dengan pengguna melimpah ketika itu. Mirc juga berupa banyak ‘room’ yang tiap-tiapnya memiliki topik masing-masing. Foto: istimewa

Friendster: Sebelum Facebook tenar, Friendster adalah pelopor jejaring sosial yang sangat digemari anak muda. Fitur seperti testimoni atau who's viewed me barangkali masih terngiang-ngiang dalam ingatan jika mendengar nama Friendster. Foto: Friendster.com

PowerDVD: Zamannya keping DVD populer, PowerDVD menjadi aplikasi wajib yang ada di komputer. Cukup bermodalkan DVD-ROM dan aplikasi PowerDVD, maka anda resmi memiliki DVD Player. Foto: istimewa

Yahoo Messenger: Aplikasi chatting ini hampir pasti hadir di komputer yang penggunanya suka online. Punya fungsi yang sama dengan Mirc, Yahoo Messenger tampil lebih menarik berkat Graphical User Interface (GUI). Selain itu pengguna juga bisa melakukan video call lewat aplikasi ini. Foto: istimewa

MySpace: MySpace sempat menggantikan kepopuleran Friendster dan diprediksi menjadi jejaring sosial paling digemari walau akhirnya juga dilibas Facebook. Pada tahun 2005 sampai 2009, MySpace sempat menjadi jejaring sosial terbesar di dunia. Foto: Istimewa

eBuddy: Punya banyak akun layanan chatting, seperti Yahoo Messenger, Gtalk, Facebook Messenger? Berarti anda merupakan pengguna eBuddy. Aplikasi ini mampu menyimpan banyak akun tersebut dalam satu wadah, sehingga tak perlu repot-repot mengaksesnya satu per satu. Foto: istimewa

Nero Burner: Penguna komputer yang suka menyimpan datanya ke dalam kepingan CD pastiya kenal dengan aplikasi Nero burner. Aplikasi ini juga berguna ketika pengguna ingin menggandakan keping CD. Namun semenjak munculnya flashdisk, popularitas Nero burner pun mulai memudar. Foto: istimewa

Koprol: Lahir di Indonesia dengan nama yang lokal banget, Koprol sempat mencuri perhatian sampai akhirnya mulai terlupakan. (Foto: Koprol)

Jet Audio: Kalau WinAmp dianggap kurang canggih, pilihan selanjutnya pasti jatuh ke Jet Audio. Aplikasi buatan Cowon ini mampu menyodorkan fungsi bak sistem audio sungguhan. Tampilannya pun sengaja dibuat seperti sistem audio mahal yang saling bertumpuk. Foto: istimewa

Path: Jejaring sosial ini pernah meledak di Indonesia dengan beberapa keunikan, seperti pembatasan teman dan pengguna bisa tahu siapa yang melihat postingannya. Sayang persaingan sengit membuat Path keteteran, ditinggalkan kemudian memutuskan tutup. Foto: istimewa

Windows Movie Maker: Aplikasi ini sejatinya bawan dari OS Windows. Cara penggunaannya yang mudah dengan tampilan yang sederhana bikin Windows Movie Maker sempat jadi idola pengguna yang suka edit video. Sayang Microsoft menghapusnya sejak di Windows Vista. Foto: istimewa

MP3 Cutter: Pengguna ponsel beberapa tahun silam pasti tidak asing dengan aplikasi yang satu ini. Aplikasi MP3 cutter kerap dimanfaatkan untuk memotong sebuah file lagu berformat MP3 untuk diambil hanya bagian reff-nya. Biasanya bagian reff tersebut digunakan sebagai ring tone ponsel. Foto: istimewa

XingMPEG Player: Ada lagi pemutar video yang tak kalah populer di era akhir 90-an dan awal 2000-an, yakni XingMPEG player. Aplikasi ini merupakan pemutar untuk film berbasis keping VCD. XingMPEG player sempat populer sebelum kehadiran keping DVD. Foto: istimewa