Bukti Senyum Bikin Foto Lebih Bermakna

Adalah fotografer Jay Weinstein menemukan kekuatan senyum saat bepergian di Bikaner, India pada 2013 silam. Foto: facebook.com/soIaskedthemtosmile

Dia melihat seorang pria yang tengah berjalan dan ingin memotretnya.  Foto: facebook.com/soIaskedthemtosmile

Namun ekspresi wajah pria yang ditemuinya itu terlihat mengintimidasi, alhasil Jay urung memotretnya. Foto: facebook.com/soIaskedthemtosmile

Tetapi ketika pria asing tersebut mendekati Jay dan meminta untuk difoto, fotografer ini menyadari dia melakukan kesalahan. Foto: facebook.com/soIaskedthemtosmile

"Aku telah salah menilai pria itu," kenannya. Foto: facebook.com/soIaskedthemtosmile

Segera setelah pria asing itu tersenyum saat difoto, Jay melihat sebuah perubahan. Foto: facebook.com/soIaskedthemtosmile

"Ketika aku bilang senyum, dan dia berubah. Wajahnya memancarkan kehanggatan, matanya berkilaua," ujar Jay. Foto: facebook.com/soIaskedthemtosmile

Dari sana kemudian Jay membuat sebuah proyek. Foto: facebook.com/soIaskedthemtosmile

Proyek tersebut bernama So I Asked Them to Smile. Foto: facebook.com/soIaskedthemtosmile

Jay kemudian berkeliling ke banyak negara. Foto: facebook.com/soIaskedthemtosmile

Dia memotret orang asing yang ditemuinya. Foto: facebook.com/soIaskedthemtosmile

Jay memotret sang objek dengan eskpresi biasa dan tersenyum. Foto: facebook.com/soIaskedthemtosmile

"Tujuannya adalah menciptakan kembali pola pikir dari mana kita memandang orang asing. Ketika akan menyaksikan asumsi kita berubah dengan senyuman mereka," kata Jay. Foto: facebook.com/soIaskedthemtosmile

Foto: facebook.com/soIaskedthemtosmile

Foto: facebook.com/soIaskedthemtosmile

Foto: facebook.com/soIaskedthemtosmile

Foto: facebook.com/soIaskedthemtosmile

Foto: facebook.com/soIaskedthemtosmile

Foto: facebook.com/soIaskedthemtosmile

Foto: facebook.com/soIaskedthemtosmile

Foto: facebook.com/soIaskedthemtosmile

Foto: facebook.com/soIaskedthemtosmile

"Bagi saya pribadi ketika saya melihat foto-foto ini,  saya melihat bagaimana kita semua lebih mirip dari apa yang saya bayangkan," kata Jay. Foto: facebook.com/soIaskedthemtosmile

"Jika kita semua bisa terlepas dari bahasa, agama, negara, usia dan jenis kelamin, dan meresponnya senyuman dengan cara yang sama, maka itu akan memperlihatkan sesuatu yang mendasar tentang kita," imbuhnya.  Foto: facebook.com/soIaskedthemtosmile

Untuk melihat jepretan Jay lain dapat mengunjungi link berikut facebook.com/soIaskedthemtosmile.  Foto: facebook.com/soIaskedthemtosmile

Adalah fotografer Jay Weinstein menemukan kekuatan senyum saat bepergian di Bikaner, India pada 2013 silam. Foto: facebook.com/soIaskedthemtosmile
Dia melihat seorang pria yang tengah berjalan dan ingin memotretnya.  Foto: facebook.com/soIaskedthemtosmile
Namun ekspresi wajah pria yang ditemuinya itu terlihat mengintimidasi, alhasil Jay urung memotretnya. Foto: facebook.com/soIaskedthemtosmile
Tetapi ketika pria asing tersebut mendekati Jay dan meminta untuk difoto, fotografer ini menyadari dia melakukan kesalahan. Foto: facebook.com/soIaskedthemtosmile
Aku telah salah menilai pria itu, kenannya. Foto: facebook.com/soIaskedthemtosmile
Segera setelah pria asing itu tersenyum saat difoto, Jay melihat sebuah perubahan. Foto: facebook.com/soIaskedthemtosmile
Ketika aku bilang senyum, dan dia berubah. Wajahnya memancarkan kehanggatan, matanya berkilaua, ujar Jay. Foto: facebook.com/soIaskedthemtosmile
Dari sana kemudian Jay membuat sebuah proyek. Foto: facebook.com/soIaskedthemtosmile
Proyek tersebut bernama So I Asked Them to Smile. Foto: facebook.com/soIaskedthemtosmile
Jay kemudian berkeliling ke banyak negara. Foto: facebook.com/soIaskedthemtosmile
Dia memotret orang asing yang ditemuinya. Foto: facebook.com/soIaskedthemtosmile
Jay memotret sang objek dengan eskpresi biasa dan tersenyum. Foto: facebook.com/soIaskedthemtosmile
Tujuannya adalah menciptakan kembali pola pikir dari mana kita memandang orang asing. Ketika akan menyaksikan asumsi kita berubah dengan senyuman mereka, kata Jay. Foto: facebook.com/soIaskedthemtosmile
Foto: facebook.com/soIaskedthemtosmile
Foto: facebook.com/soIaskedthemtosmile
Foto: facebook.com/soIaskedthemtosmile
Foto: facebook.com/soIaskedthemtosmile
Foto: facebook.com/soIaskedthemtosmile
Foto: facebook.com/soIaskedthemtosmile
Foto: facebook.com/soIaskedthemtosmile
Foto: facebook.com/soIaskedthemtosmile
Foto: facebook.com/soIaskedthemtosmile
Bagi saya pribadi ketika saya melihat foto-foto ini,  saya melihat bagaimana kita semua lebih mirip dari apa yang saya bayangkan, kata Jay. Foto: facebook.com/soIaskedthemtosmile
Jika kita semua bisa terlepas dari bahasa, agama, negara, usia dan jenis kelamin, dan meresponnya senyuman dengan cara yang sama, maka itu akan memperlihatkan sesuatu yang mendasar tentang kita, imbuhnya.  Foto: facebook.com/soIaskedthemtosmile
Untuk melihat jepretan Jay lain dapat mengunjungi link berikut facebook.com/soIaskedthemtosmile.  Foto: facebook.com/soIaskedthemtosmile