Berkunjung ke Pabrik Advan, Ponsel 'Made in Semarang'
Pabrik Advan memiliki luas area sekitar 15 ribu persegi di terletak di kawasan industri Candi Kota, Semarang, Jawa Tengah. Foto: Agus Tri Haryanto/detikINET
Menteri Komunikasi dan Informatika (Menkominfo) Rudiantara melakukan kunjungan ke pabrik Advan. Ia ditemani dengan driver Go-Jek yang dibawanya dari Jakarta. Foto: Agus Tri Haryanto/detikINET
Untuk memenuhi proses produksi 30 ribu perangkat merek Advan ini, pihak perusahaan menyerap tenaga kerja hingga 1.000 orang. Foto: Agus Tri Haryanto/detikINET
Pabrik Advan ini terdiri dari tiga ruang utama, terdiri dari ruang penyimpanan spare part dan dua ruang utama produksi. Foto: Agus Tri Haryanto/detikINET
Pada ruang utama produksi terdapat delapan line depan dengan tugas masing-masing mulai dari perakitan, pengetesan, sampai pengemasan. Foto: Agus Tri Haryanto/detikINET
Untuk tahapan quality control, tim R&D Advan melakukan pengujian produk yang diklaim secara komperhensif, meliputi tes kemampuan layar, burning room, drop test, dan uji daya tahan produk melalui temp & humid test machine. Foto: Agus Tri Haryanto/detikINET
Ini adalah satu bagian pengujian kualitas produk yang dilakukan Advan. Foto: Agus Tri Haryanto/detikINET
Kalau ini adalah drop test, bentuk ketahanan dari produk Advan. Foto: Agus Tri Haryanto/detikINET
Pengemasan produk-produk Advan. Foto: Agus Tri Haryanto/detikINET
Perangkat tablet yang diproduksi di pabrik Advan. Foto: Agus Tri Haryanto/detikINET
Keberadaan pabrik ini merupakan komitmen Advan dalam mendukung kemajuan teknologi dalam negeri dalam jangka panjang. Foto: Agus Tri Haryanto/detikINET
Salah satunya mematuhi aturan Tingkat Kandungan Dalam Negeri (TKDN). Advan sendiri telah mengantongi 32,5% komponen lokal yang tersemat di setiap perangkatnya. Foto: Agus Tri Haryanto/detikINET
Advan merencanakan dalam waktu dekat ini akan memperluas pabriknya tersebut hingga tiga hektar lagi. Foto: Agus Tri Haryanto/detikINET
Brand nasional ini juga berencana untuk terus meningkatkan kapasitas produksinya dalam memenuhi kebutuhan pasar. Foto: Agus Tri Haryanto/detikINET
Adapun nilai investasi yang ditanamkan, disampaikan Tjandra, kurang lebih pihaknya telah menghabiskan dana sekitar Rp 1 triliun. Dana tersebut menggunakan anggaran mandiri dari perusahaan. Foto: Agus Tri Haryanto/detikINET