Potret Dramatis 'Pengkhianat' Korut dan Barang Bawaannya

Ini adalah kruk buatan Ji Sung-ho, warga Korut yang saat ini membelot ke Korsel. Ia berhasil meninggalkan Korut pada tahun 2006 dengan kruk yang dibuatnya sendiri ini, karena pemerintah tak menyediakannya. “Aku dulu jadi pencuri saat kecil di Korut. Saat maling di kereta, aku jatuh dan kehilangan tangan dan kakiku,” kata dia. Foto: Reuters

Berulangkali Ji membuat kruk sendiri yang kerap rusak karena tidak sempurna dan terbuat dari kayu saja. Yang dibawanya ke Korsel adalah kruk terakhirnya. “Pemerintah Korsel memberikan aku kruk, tapi aku akan terus menyimpan kruk ini sehingga tidak melupakan kenangannya,” katanya. Foto: Reuters

Jaket bulu ini adalah milik Kang yang tak mau menyebutkan nama lengkapnya. Jaket itu dikirimkan orang tua Kang dengan diselundupkan ke perbatasan China kepada Kang yang telah menyeberang ke Korsel di tahun 2010. “Aku tak memintanya tapi ibu tahu aku mungkin kedinginan sehingga mengirimkannya. Terbuat dari bulu anjing. Orang biasa di Korut takkan bisa memakai jaket semacam ini,” kata dia. Foto: Reuters

Ini adalah Kang yang berada di Korsel. Ayahnya di Korut rupanya punya posisi penting, mereka punya mobil dan tinggal di apartemen khusus. "Tentara biasa saja takkan mampu membeli jaket semacam itu, apalagi rakyat bawah," katanya mengenai jaketnya. Foto: Reuters

Ini adalah diari milik Baek Hwa sung yang menyeberang ke Korsel melalui perbatasan di China dan sudah nyaman di Korsel sejak 2008. “Setelah pergi dari Korut, aku menjadi depresi, bersembunyi di pegunungan. Sendirian, aku bisa gila. Sehingga aku mulai menulis karena ingin meninggalkan sesuatu jika aku tertangkap atau mati,” kata dia. Foto: Reuters

Inilah Sung sang pemilik diari yang sudah berada di Korsel. “Diari itu adalah bukti perjalanan hidupku. Aku membacanya di kala teringat rumah. Aku tak bisa lagi pulang ke rumah dan sudah tidak ingat lagi kota tempat tinggalku dulu. Tapi jika aku membacanya, ada detail jelas soal kenangan waktu itu,” katanya. Foto: Reuters

Oui-ryuk membawa serta identitasnya serta beberapa foto saat kabur ke Korsel pada tahun 2010. Selama 23 tahun, dia tinggal di negara itu. “Negara mengatakan aku mencoba berkhianat ke Korsel dan dipenjara. Aku mampu lolos dan bisa ke rumah saudariku lalu mengambil foto itu,” katanya. Foto: Reuters

Ini adalah sosok Oui yang sudah nyaman di Korsel. Namun tentu ia takkan melupakan segenap kenangan dan keluarganya yang masih berada di Korut. “Aku membawa foto-foto itu jika saja aku ingin mengenang kembali nostalgia di sana,” ujarnya. Ya walaupun penuh derita, tetap saja Korut pernah jadi rumahnya. Foto: Reuters

Song Byeok membawa foto keluarganya saat dia kabur ke Korsel pada 2001. Saat kabur, ayahnya meninggal dunia karena tenggelam ke sungai. Kala coba minta pertolongan, ia tertangkap dan dipenjara di Korut. Lalu ia mencoba kabur dan berhasil sambil membawa foto kenangan ini. Foto: Reuters

“Saat aku mencoba kabur kembali, aku kembali ke rumah dan mengambil foto itu. Jikalaupun aku gagal mencoba, setidaknya ada foto ini bersamaku. Setelah sampai di Korsel, aku kembali ke sungai itu dan membuat upacara pemakaman untuk ayahku. Hatiku masih sedih,” tuturnya. Foto: Reuters

Ini adalah foto anak dari Kim Ryen H, warga Korut yang saat ini di Korsel. Kim mengaku tak ingin kabur namun saat mau berobat ke China, dia dijebak sehingga berakhir ke Korsel. Dia ingin kembali ke Korut namun tak bisa karena menurut pemerintah Korsel adalah pelanggaran hukum. Foto: Reuters

“Aku merindukan orang tua dan putriku. Mereka segalanya bagiku. Aku tak bisa bernapas lega jika ingat mereka. Aku sangat takut orang tuaku meninggal sebelum aku kembali. Aku berkirim surat dengan putriku dengan perantaraan ponakanku di China,” kisahnya. Foto: Reuters