Suasana Mencekam Penembakan di Markas Besar YouTube
Mobil polisi tampak langsung beriringan datang ke markas besar YouTube di San Bruno, California, Amerika Serikat. Foto: Reuters
Mereka menurunkan banyak personel begitu mendengar ada insiden penembakan dan sang pelaku masih berkeliaran di kantor YouTube. Foto: Reuters
Tiga dari empat korban itu sudah dibawa ke rumah sakit terdekat,Zuckerberg San Fransico Genera Hospital, sementara korban keempat meninggal di tempat. Korban yang meninggal itu adalah pelaku penembakan yang bunuh diri setelah melakukan penembakan tersebut. Foto: Reuters
Tampak petugas berjaga-jaga di depan rumah sakit yang menyandang nama pendiri Facebook Mark Zuckerberg tersebut. Foto: Reuters
Dokter rumah sakit memberi keterangan pada wartawan mengenai kondisi korban. Foto: Reuters
Tampak para agen FBI berdatangan menuju lokasi penembakan. Foto: Reuters
Berada paling depan adalah CEO YouTube Susan Wojcicki yang keluar kantor bersama beberapa karyawan. Foto: Reuters
Polisi besenjata lengkap langsung menyerbu kantor YouTube untuk melumpuhkan pelaku penembakan. Foto: Reuters
Polisi tampak menyelidiki salah satu area kantor YouTube. Menurut San Bruno Chief Ed Barberini, pelaku penembakan di kantor pusat YouTube itu diyakini adalah seorang perempuan. Foto: Reuters
Garis polisi langsung dipasang untuk mengamankan TKP. Foto: Reuters
Beberapa ratus karyawan YouTube langsung dievakuasi setelah penembakan itu terjadi, dan Google masih menyarankan karyawannya itu untuk berlindung di sebuah tempat sampai pemberitahuan lebih lanjut. Foto: Reuters
Penembakan ini terjadi pada sekitar pukul 12.45 waktu lokal, saat kebanyakan karyawan YouTube tengah makan siang di bagian belakang bangunan. Foto: Reuters
Menurut product manager YouTube Todd Sherman, awalnya para karyawan mengira ada gempa bumi. Foto: Reuters
Lalu saat mereka berusaha keluar gedung dan hampir mencapai pintu keluar, mereka menyadari ada seseorang dengan senjata berada di bangunan tersebut. Foto: Reuters
Anggota SWAT berseragam dan bersenjata lengkap turut mengamankan situasi. Foto: Reuters