Potret Matinya Jutaan Penjual Pulsa di Indonesia

Di Kotagede, Yogyakarta, Senin (2/4/2018) massa aksi yang tergabung dalam Kesatuan Niaga Celullar Indonesia (KNCI) melakukan aksi teatrikal matinya konter penjual pulsa. Hendra Nurdiyansyah/ANTARA FOTO.

Sejumlah nisan bertuliskan nama-nama pemilik konter pulsa dipajang sebagai tanda matinya konter pulsa. Hendra Nurdiyansyah/ANTARA FOTO.

KNCI di Semarang, Jawa Tengah juga melakukan demo pada Rabu (28/3/2018) lalu. R. Rekotomo/ANTARA FOTO.

Aksi teatrikal juga dilakukan KNCI Semarang. R. Rekotomo/ANTARA FOTO.

Para massa aksi di Semarang juga membawa sejumlah atribut seperti poster. R. Rekotomo/ANTARA FOTO.

Mereka berunjuk rasa menolak pembatasan registrasi kartu prabayar telepon seluler satu NIK untuk tiga kartu. R. Rekotomo/ANTARA FOTO.

Suasana demo pengusaha konter di depan gedung DPRD Jatim, Surabaya, Senin (2/4/2018). Didik Suhartono/ANTARA FOTO.

Di Jakarta massa aksi juga melakukan demo di depan Istana Merdeka. Agung Pambudhy/detikcom.

Kebijakan tersebut tertuang dalamĀ Permenkominfo nomor 12 tahun 2016. Hal itu mengakibatkan penurunan angka penjualan kartu perdana yang selama ini jadi sumber penghasilan konter-konter seluler. Agung Pambudhy/detikcom.

Meski tujuan diadakannya Permenkominfo ini adalah untuk mengurangi penipuan, tapi masih bisa dilakukan melalui berbagai media, termasuk aplikasi Messenger seperti WhatsApp dan lain-lain. Agung Pambudhy/detikcom.

Aksi serupa pun terjadi di Denpasar, Bali. Ratusan pengelola outlet pulsa di Denpasar menggelar aksi unjuk rasa menolak pembatasan registrasi SIM card. Foto: Nadhang Astika/detikcom

Aksi unjuk rasa itu digelar di kantor Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Bali. Setelah memasuki halaman, massa yang tergabung dalam Kesatuan Niaga Celluler Indonesia (KNCI) Bali langsung menuju wantilan DRPD. Foto: Nadhang Astika/detikcom

Jika pembatasan diberlakukan, akan membunuh usaha para pemilik outlet. Ini berdasarkan dari prosentasi keuntungan rata-rata dari penjual outlet kecil. Sebanyak 80% keuntungan yang ada saat ini berasal dari kartu perdana. Foto: Nadhang Astika/detikcom
