Ketika Ojek Online 'Membajak' Jakarta di Mata Netizen
Pengendara ojek online terpantau sudah ramai-ramai mengendarai sepeda motor melewati kawasan Balai Kota. (Foto: Screenshot Twitter)
Rute tersebut dipilih untuk membawa mereka ke kawasan Istana Presiden. (Foto: Screenshot Twitter)
Ramainya massa yang mengikuti demo membuat jalanan penuh sesak oleh ojek online, lengkap dengan motor dan atribut yang dikenakanya. (Foto: Screenshot Twitter)
Kawasan sekitar Monumen Nasional dan Istana Presiden pun tidak disarankan untuk dilewati pembawa kendaraan saat ini. (Foto: Screenshot Twitter)
Dalam aksinya, sejumlah pengemudi ojek online tak lupa membawa atribut tambahan seperti bendera Merah Putih. (Foto: Screenshot Twitter)
Banyak motor yang diparkirkan di pinggir jalan menyusul aksi mereka dalam melakukan long march dengan berjalan kaki. (Foto: Screenshot Twitter)
Pemandangan dari dalam Transjakarta, yang tampak hanya para driver ojol. (Foto: Screenshot Twitter)
Dalam demonstrasi ini, pihak driver ojek online mendapat dukungan dari serikat pekerja bernama Sindikasi. (Foto: Screenshot Twitter)
Aksi ini merupakan bentuk ketidak puasan mereka dengan kebijakan baik dari pihak penyedia layanan berbagi tumpangan maupun pemerintah. (Foto: Screenshot Twitter)
Untuk pemerintah, mereka meminta agar dibuatkan regulasi yang menjamin legalitas dari angkutan kendaraan roda dua di dalam platform ride sharing yang beroperasi di Indonesia. (Foto: Screenshot Twitter)
Sedangkan untuk penyedia layanan berbagi tumpangan, mereka menuntut dilakukannya rasionalisasi tarif ojek online. (Foto: Screenshot Twitter)
Sejumlah driver ojol menganggap dirinya diperlakukan tak ubahnya seperti sapi perah oleh pihak perusahaan tempat mereka bekerja. (Foto: Screenshot Twitter)