Kamera ini dibekali sensor APS-C-X-Trans CMOS III dengan resolusinya 24 MP dan prosesor X-Processor Pro. Foto: Adi Fida Rahman/detikINET
Punya rentang ISO 200-12800 dan fitur max burst shooting 14 fps. Foto: Adi Fida Rahman/detikINET
Untuk merekam video, X-H1 memiliki DCI 4K, kemampuan merekam video lambat 1080/120p dan F-log SD card recording. Foto: Adi Fida Rahman/detikINET
Punya pengaturan dynamic range 400% (~12 stops), mampu merekam video dengan bit rate 200 Mbps. Ada pula mic internal yang bisa merekam audio berkualitas tinggi 24 bit/48 kHz Foto: Adi Fida Rahman/detikINET
X-H1 juga menjadi mirrorless Fujifilm seri X pertama yang dilengkapi dengan efek simulasi baru bernama ETERNA yang dirancang untuk pengambilan video. Foto: Adi Fida Rahman/detikINET
Selain itu X-H1 menjadi pertama yang dibekali mode flicker reduction. Foto: Adi Fida Rahman/detikINET
Fujifilm memberikan 5-axis stabilization. Ini menggunakan tiga axial gyros dan dua prosesor yang bisa melakukan 10.000 kalkulasi per detik. Alhasil X-H1 mampu menimalkan blur hingga 5,5 stop. Foto: Adi Fida Rahman/detikINET
X-H1 mengadopsi panel LCD 1,28 inch dan leaf-sprung shutter button seperti GFX-50S. Foto: Adi Fida Rahman/detikINET
Terdapat jendela bidik elektronik dengan rasio pembesaran 0.75x yang resolusinya mencapai 3.69 juta titik. Foto: Adi Fida Rahman/detikINET
Fujifilm memberikan layar LCD fleksibel berukuran 3 inch. Foto: Adi Fida Rahman/detikINET
Kamera X-H1 turut dilengkapi sub-LCD berukuran 1,28 inch di bagian kanan atas bodi kamera. Gunanya dapat memberikan informasi pemotretan lebih cepat. Foto: Adi Fida Rahman/detikINET
